Riva, Mairiska (2024) MENUJU DAN MEMPERTAHAN WORLD HERITAGE : JALAN PANJANG YANG BERLIKU KOTA SAWAHLUNTO (2001-2023). Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (cover dan abstrak)
Cover dan Abstrak Riva Mairiska.pdf - Published Version Download (141kB) |
|
Text (pendahuluan)
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (283kB) |
|
Text (penutup)
BAB Akhir (Penutup, Kesimpulan).pdf - Published Version Download (74kB) |
|
Text (daftar pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (216kB) |
|
Text (Tesis Full text)
Tesis Utuh Riva Mairiska 2120712005.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto (OCMHS) merupakan salah satu World Heritage yang berasal dari Indonesia, yang ditetapkan oleh UNESCO pada sidang ke -42 di Baku Azerbaijan. Prestasi World Heritage ini membuat Kota Sawahlunto menjadi dikenal dunia nasional dan bahkan internasional. OCMHS merupakan World Heritage yang terdiri atas 3 (tiga) komponen yaitu Kota Sawahlunto, Jalur Kereta Api, dan Pelabuhan Teluk Bayur (Emmahaven), yang melibatkan 7 Kabupaten/Kota (Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kota Padang Panjang, Kota Solok, Kota Padang, dan Kota Sawahlunto). Penelitian ini menggunakan metode sejarah yaitu Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi (analisis sintesis), Historiografi. Menggunakan beberapa sumber seperti Dokumen salinan serifikat, Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto Tahun 2019, Peraturan Daerah Kota Sawahlunto Nomor 2 Tahun 2001 tentang Visi dan Misi Kota Sawahlunto, Salinan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 345/M/2014 tentang Penetapan Satuan Ruang Geografis Kota Lama Tambang Batubara Sawahlunto sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional, dan beberapa sumber lainnya. Hasil penelitian ini menggambarkan adanya transformasi Kota Sawahlunto, yang diberawal dari penemuan deposit batubara kamudian berkembang menjadi Kota Tambang Batubara. Peranan kepemimpinan Walikota Amran Nur menjadikan Kota Sawahlunto sebagai Kota Wisata Tambang dengan bermodalkan berbagai tinggalan bangunan bersejarah yang ada di Kota Sawahlunto. Arah kebijakan Pemerintah Kota Sawalunto tersebut akhirnya bergeser ke arah World Heritage, sehingga Pemerintah Kota Sawahlunto dominan dalam proses pengusulan World Heritage. Sebuah proses panjang dan berliku, baik dari sebelum ditetapkannya OCMHS sebagai World Heritage sampai pada pasca penetapan yang menyisakan berbagai permasalahan yang menjadi, dia antaranya permasalahan yang krusial adalah: belum adanya keterlibatan 6 (enam) Kabupaten/Kota (Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kota Padang Panjang, Kota Solok, Kota Padang); belum maksimalnya peranan Pemerintah Provinsi Sumatera dan Kementerian terkait dalam pengelolaan OCMHS secara menyeluruh. Upaya menjaga keberlangsungan OCMHS ini membutuhkan kolaborasi bersama dan menjadi tanggungjawab bersama baik itu Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, Pemilik Aset serta masyarat Sumatera Barat tentunya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | A General Works > AZ History of Scholarship The Humanities |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | s2 ilmu sejarah |
Date Deposited: | 19 Aug 2024 08:29 |
Last Modified: | 19 Aug 2024 08:29 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/475830 |
Actions (login required)
View Item |