STRATEGI PENINGKATAN EFISIENSI SINTESIS PROTEIN MIKROBA DAN MITIGASI GAS METHAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TERNAK RUMINANSIA YANG DIBERI DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN

ANGELIA UTARI, HARAHAP (2024) STRATEGI PENINGKATAN EFISIENSI SINTESIS PROTEIN MIKROBA DAN MITIGASI GAS METHAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TERNAK RUMINANSIA YANG DIBERI DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN. Doctoral thesis, universitas andalas.

[img] Text (cover&abstrak)
COVER DAN ABSTRAK ANGELIA UTARI HARAHAP S3 ILMU PETERNAKAN.pdf - Published Version

Download (66kB)
[img] Text (Bab 1 pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (378kB)
[img] Text (Bab V)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version

Download (47kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR KEPUSTAKAAN.pdf - Published Version

Download (424kB)
[img] Text (Full disertasi)
FULL TEX DAN LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan meliputi 3 tahap. Pada tahap I bertujuan untuk melihat kandungan senyawa fitokimia, kandungan nutrisi, kecernaan dalam ransum, dan produksi gas metan secara in vitro. Tiga jenis bahan dalam ransum yaitu daun nangka, daun kelor, dan rumput lapangan dengan 3 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan ransum A terbaik dengan total tanin 2,4739 mg/L, namun berdasarkan uji kandungan nutrisi yang terbaik pada perlakuan C berbeda secara signifikan (P<0,05) terhadap BK 83,79%, BO 92,13%, PK 4,94%, SK 30,59%, dan LK 10,29%, dan uji kecernaan terbaik pada perlakuan C berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap KCBK 80,02%, KCBO 73,32%, KCPK 94,54%,KCSK 68,56%. Sedangkan hasil produksi gas metan terbaik pada perlakuan C diperoleh 23,17 ml dengan total CH4 26,54%. Dari hasil penelitian ini, dapat diambil hasil terbaik pada perlakuan C. Pada tahap II, bertujuan penambahan daun nangka dan daun kelor dalam ransum dengan 4 perlakuan untuk uji kecernaan secara in vitro, meningkatkan sintesis protein mikroba, produksi gas metan, total koloni bakteri dan populasi protozoa. Hasil terbaik pada perlakuan D menunjukkan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap KCBK 62,94%,KCBO 75,02%,KCPK 74,01%, dan KCSK 51,87%, konsentrasi VFA dan N-NH3 berpengaruh nyata (P<0,05) disertai terjadinya penurunan gas metan total 25,92% pada perlakuan D. Terjadinya peningkatan biomassa mikroba dan sintesis protein mikroba 228,89 mg/ml, disertai berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap total koloni bakteri 5,49x109 dan populasi protozoa 30,58x106 pada perlakuan D. Pada tahap III, hasil penelitian terbaik tahap I dan II diformulasikan menjadi ransum komplit dan diuji secara in vivo menggunakan 20 ekor kambing dengan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dengan 4 perlakuan. Penambahan daun nangka dan daun kelor berpengaruh nyata terhadap peningkatan PBBH, efisiensi ransum, konsentrasi allantoin, respon metabolik, aspek kualitas daging, dan IOFC. Efisiensi ransum tertinggi pada perlakuan D sebesar 18,22%, diikuti oleh PBBH sebesar 79,29 gr/e/h. Konsentrasi allantoin meningkat, respon metabolik, dan aspek kualitas daging terendah pada perlakuan D dengan penambahan daun nangka dan daun kelor dalam ransum, namun berdasarkan rasio IOFC tertinggi pada perlakuan A sebesar 1,66. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan daun nangka dan daun kelor dengan dalam ransum mengandung tanin dapat meningkatkan sintesis protein mikroba, mitigasi gas metan, dan meningkatkan produktivitas ternak kambing Kata kunci: Daun nangka, Daun kelor, Kambing, Mitigasi gas metan, Sintesis protein mikroba

Item Type: Thesis (Doctoral)
Primary Supervisor: alm Prof. Dr. Ir. Lili Warly, M.Agr; Prof. Dr. Ir. Hermon, M.Agr
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Pascasarjana (S3)
Depositing User: s3 Ilmu Peternakan
Date Deposited: 19 Aug 2024 05:47
Last Modified: 19 Aug 2024 05:47
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/475730

Actions (login required)

View Item View Item