Muhammad, Ridho Maulana (2024) PERBANDINGAN SISTEM KEPARTAIAN DAN KEPEMILUAN DALAM UPAYA PENYEDERHANAAN PARTAI POLITIK DI INDONESIA DAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP PERWUJUDAN STRONG PRESIDENTIALISM. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (152kB) |
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (395kB) |
|
Text (BAB 4 Penutup)
BAB IV (Penutup).pdf - Published Version Download (71kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (287kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Keefektifan dalam sistem pemerintahan berkaitan dengan sistem kepartaian yang ada. Penelitian oleh Scott Mainwaring menyatakan bahwa sistem pemerintahan presidensial tidak cocok jika dikombinasikan dengan sistem multipartai karena berpotensi melahirkan eksekutif yang lemah dan hilangnya integritas dari partai politik. Di sisi lain kombinasi tersebut juga berpotensi pada hilangnya peran oposisi di dalam pemerintahan, sehingga terganggunya aktivitas checks and balances. Untuk itu, perlu dilakukannya upaya penyederhanaan partai politik. Jumlah partai politik yang sederhana cenderung menghasilkan pemerintahan yang stabil. Amerika Serikat memiliki sistem kepartaian yang sederhana, walaupun terdapat banyak partai, tetapi hanya ada dua partai yang mampu bersaing untuk memperebutkan pemerintahan. Maka perlu membandingkan mekanisme yang ada di Amerika Serikat dengan yang ada di Indonesia untuk mengetahui bagaimana sistem yang ideal. Berdasarkan hal tersebut ada dua rumusan masalah yang diteliti: Pertama, bagaimana pelaksanaan sistem kepartaian dan sistem kepemiluan di Indonesia dan Amerika Serikat dalam konsep penyederhanaan partai politik? dan Kedua, sejauh apakah pengaruh antara sistem kepartaian dan sistem kepemiluan di Indonesia terhadap efektivitas pembentukan kelompok oposisi dalam kerangka strong presidentialism? Untuk menjawab persoalan tersebut penulis menggunakan metode yuridis normatif yang menekankan pada penelitian kepustakaan. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif analitik. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: Pertama, sistem pemilu dan sistem kepartaian ternyata memiliki keterkaitan dalam beberapa aspek. Sehingga penyederhanaan partai politik dapat dilakukan dengan memperhatikan sistem pemilu yang mencakup aspek-aspek seperti formula elektoral, verifikasi partai politik, ambang batas, district magnitude, waktu pelaksanaan pemilu (serentak atau tidak) dan sebagainya untuk mendorong upaya penyederhanaan partai politik secara alamiah. Sementara itu dari perbandingan antara sistem yang ada di Amerika Serikat dan di Indonesia ternyata masing-masing negara memiliki kelemahan dan kelebihan dalam sistem yang dijalankan, dan Kedua, jumlah partai politik yang sederhana tersebut cenderung menghasilkan keseimbangan dalam pemerintahan presidensial. Keseimbangan tersebut ditandai dengan munculnya eksekutif yang kuat dan memungkinkan untuk membentuk kelompok oposisi. Kelompok oposisi ternyata memiliki peran yang penting dalam pemerintahan. Salah satu peran penting itu adalah mengawasi jalannya kekuasaan eksekutif agar tidak terjadi praktik oligarki dan elitisme dalam pemerintahan presidensial.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Delfina Gusman, S.H., M.H |
Uncontrolled Keywords: | Sistem Kepartaian, Sistem Kepemiluan, Strong Presidentialism |
Subjects: | K Law > KF United States Federal Law |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 15 Aug 2024 08:43 |
Last Modified: | 15 Aug 2024 08:43 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/474735 |
Actions (login required)
View Item |