Gambaran Kepuasan Pasien Diabetes Melitus (DM) Tipe II Terhadap Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas

Fahri, Rivaldi (2024) Gambaran Kepuasan Pasien Diabetes Melitus (DM) Tipe II Terhadap Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (cover/abstrak) Cover & Abstrak.pdf Download (219kB)
	Text (BAB 1) BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (151kB)
	Text (BAB VII) BAB VII Penutup.pdf - Published Version Download (74kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (213kB)
	Text (FULL TEXT) SKRIPSI WATERMARK_FAHRI RIVALDI_2011311047.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Diabetes melitus (DM) tipe II menjadi salah satu penyakit kronis yang membutuhkan penanganan jangka panjang. Kepuasan yang berkaitan dengan mutu layanan yang diberikan oleh Puskesmas sangat penting untuk pasien dan dapat mengarah kepada hubungan jangka panjang antara pasien dan Puskesmas. Tingkat kepuasan dapat di pengaruhi oleh sarana dan prasarana serta daya tanggap petugas dalam merespond pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang terdaftar sebagai peserta Prolanis di Puskesmas Andalas yang berjumlah 478. Sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus slovin dengan jumlah sampel minimal sebanyak 218 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan probability sampling dengan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai tingkat kepuasan pasien terhadap layanan Prolanis di wilayah kerja Puskesmas Andalas sebanyak 56,4% adalah puas. Pada dimensi bukti fisik (tangible) sebanyak 87,6%, kehandalan (reliability) sebanyak 53,7%, daya tanggap (responsiveness) sebanyak 63,8%, jaminan (assurance) sebanyak 57,8%, dan pada dimensi empati (empathy) sebanyak 63,3%. Maka dari itu, perlu adanya peningkatan dalam dimensi kehandalan (reliability) yaitu melaksanakan standarisasi pelayanan dengan memberikan layanan yang konsisten dan sesuai standar yang telah ditetapkan tanpa membeda-bedakan pasien dan pada dimensi jaminan (assurance) terkait dengan kemampuan petugas harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menunjukan sikap sopan, ramah dan profesional dalam setiap interaksi dengan pasien

Actions (login required)

View Item