Sudrajat, Ajat (2024) Nilai Diagnostik King’S Score Dan Gamma Glutamyl Transpeptidase to Platelet Ratio (Gpr) untuk Menilai Fibrosis Hati Pada Hepatitis B Kronik. S2 thesis, Universitas Andalas.
Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak (1).pdf - Published Version Download (131kB) |
|
Text (bab 1)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (552kB) |
|
Text (bab 7)
BAB 7.pdf - Published Version Download (35kB) |
|
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (535kB) |
|
Text (tesis full)
Tesis dr Ajat Sudrajat.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Pendahuluan : Fibrosis hati terkait hepatitis B kronik merupakan masalah utama yang menjadi tantangan saat ini, karena dapat berujung pada kejadian sirosis dan kanker hati primer kemudian hari. Penelitian terbaru telah menunjukan kinerja model non-invasif untuk menilai stadium fibrosis hati yang sangat penting untuk penilaian prognosis dan keputusan pemberian terapi lebih dini pada hepatitis B kronik. skor KING dan GPR mempu menilai fibrosis hati secara lebih baik dari skor non invasif yang sudah di akui saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai diagnostik paling baik antara skor KING dan GPR untuk menilai fibrosis hati pada hepatitis B kronik Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan di Poliklinik Gastroentero Hepatologi RSUP Dr. M. Djamil Padang selama 6 bulan, 60 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dipilih secara consecutive sampling. Dilakukan pemeriksaan kadar SGOT, GGT, INR dan Trombosit, fibrosis hati diklasifikasikan menurut sistem yang ditetapkan pada skala F0 hingga F4 dalam fibroscan. Selanjutnya dilakukan analisis statistik. Hasil : Dari 60 sampel, subjek 55% laki-laki dan 45 % perempuan, rerata usia 42 tahun. Median trombosit 190.500 (130.000-316.000) sel/mm3, INR 0,98 (0,80-1,21), SGOT 39 (10,00-80,00) dan GGT 25 (6,00-69,00). Analisis tabel 2x2 didapatkan sensitivitas, spesifisitas, NDP, NDN dan akurasi skor KING secara berurutan adalah 83,87%, 89,66%, 89,66 %, 83,87%, 86,60%. Sensitivitas, spesifisitas, NDP, NDN dan akurasiskor GPR secara berurutan adalah 80,64% ,75,86 %, 78,12 %,78,57%, 78,33%. AUROC KING 0,901 (95% CI 0,822-0,980) dan AUROC GPR sebesar 0,802 (95% CI 0,685-0,919). Kesimpulan : skor KING memiliki nilai diagnostik lebih baik dibandingkan dengan skor GPR, dapat dijadikan sebagai skrining untuk menilai fibrosis hati pada hepatitis B kronik.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Supervisors: | dr. Hj. Arnelis, SpPD-KGEH dr. H. Saptino Miro, SpPD- KGEH, FINASIM |
Uncontrolled Keywords: | Hepatitis B kronik; fibrosis hati; Skor KING; Skor GPR |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Sp-1 Penyakit Dalam |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 14 Aug 2024 10:02 |
Last Modified: | 28 Oct 2024 08:24 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/474506 |
Actions (login required)
View Item |