Debi, Satria (2024) Respon Jepang Terhadap Tuntutan Kompensasi Korban Kerja Paksa Oleh Mahkamah Agung Korea Selatan. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (63kB) |
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf - Published Version Download (406kB) |
|
Text (Bab V)
Bab V.pdf - Published Version Download (154kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (300kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Jepang menerapkan restriksi eskpor kepada Korea Selatan sebagai respon dari tuntutan yang diberikan oleh Korea Selatan atas korban kerja paksa Perang Dunia II. Namun hal ini menyebabkan konflik antara kedua negara terutama Jepang yang telah melanggar non-tariff measures dalam perjanjian Japan Korean Fee Trade Agreement. Meskipun Jepang telah terikat perjanjian kerjasama namun Jepang tetap melakukan restriksi eskpor kepada Korea Selatan. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan apa hal yang mempengaruhi respon Jepang dalam menanggapi tuntutan yang diberikan oleh Korea Selatan terkait kerja paksa. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan apa hal yang mempengaruhi respon Jepang dalam menanggapi tuntutan yang diberikan oleh Korea Selatan terkait kerja paksa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif dilakukan dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka. Penelitian ini menggunakan konsep dispropotionality yang ditulis oleh Kayce Marie Mobley. Penelitian ini menggunakan pendekatan dyadic explanation menjelaskan bahwa respon disproporisional terjadi dikarenakan hubungan antara kedua negara. Peneliti menemukan bahwa adanya permasalahan terhadap isu sejarah seperti isu comfort women, isu pulau Takeshima/Dokdo, dan isu korban kerja paksa yang masih belum terselesaikan. Selanjutnya mengenai permasalahan terkait kerjasama antara kedua negara yaitu restriksi yang dilakukan sebagai bentuk protes akan tuntutan Korea Selatan. Terakhir permasalahan keamanan nasional dengan adanya kecurigaan Jepang terhadap Korea Selatan atas penyalahgunaan bahan kimia untuk penggunaan militer di Korea Utara.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Anita Afriani Sinulingga, S.IP, M.SI |
Uncontrolled Keywords: | Restriksi Ekspor, Disproportionality, Respon, Jepang, Korea Selatan |
Subjects: | J Political Science > JZ International relations |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional |
Depositing User: | s1 ilmu hubungan internasional |
Date Deposited: | 14 Aug 2024 07:54 |
Last Modified: | 14 Aug 2024 07:54 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/474005 |
Actions (login required)
View Item |