Hubungan Asupan Zat Besi, Status Gizi, dan Stimulasi dengan Perkembangan Motorik pada Balita Usia 6-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Tahun 2024

Destine, Reviona (2024) Hubungan Asupan Zat Besi, Status Gizi, dan Stimulasi dengan Perkembangan Motorik pada Balita Usia 6-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Tahun 2024. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Abstrak)
Cover + Abstrak.pdf - Published Version

Download (201kB)
[img] Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (218kB)
[img] Text (BAB 6 Penutup)
BAB 6 Penutup.pdf - Published Version

Download (151kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (144kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full_Reviona Destine.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (27MB)

Abstract

Tujuan: Gerak motorik diatur oleh otak primitive, di mana sejak dilahirkan hingga usia 3 tahun perkembangan otak ini mendekati penyempurnaan mencapai 80%. Pada masa ini, keterlambatan perkembangan motorik sudah dapat dideteksi, sehingga balita dengan keterlambatan motorik dapat dilakukan intervensi lanjutan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan asupan zat besi, status gizi, dan stimulasi dengan perkembangan motorik pada balita usia 6-36 bulan. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini Cross Sectional dengan pengambilan data variabel dependen dan independen diambil pada waktu yang bersamaan. Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita 6-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Belimbing dengan teknik pengambilan sampel proportional random sampling. Analisis data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 80,8% balita memiliki perkembangan motorik halus yang normal dan 84,6% balita memiliki perkembangan motorik kasar normal. Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan zat besi dengan perkembangan motorik halus (p=0,008) dan motorik kasar (p=0,045). Terdapat hubungan yang signifikan antara stimulasi dengan perkembangan motorik halus (p=0,001) dan motorik kasar (p=0,009). Status gizi berdasarkan indeks BB/TB memiliki hubungan yang signifikan dengan perkembangan motorik halus (p=0,034) dan motorik kasar (p=0,047). Status gizi berdasarkan indeks TB/U memiliki hubungan yang signifikan dengan perkembangan motorik halus (p=0,016), namun tidak terdapat hubungan signifikan dengan perkembangan motorik kasar (p=0,282). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi indeks BB/U dengan perkembangan motorik halus (p=0,115) dan motorik kasar (p=0,411). Kesimpulan: Asupan zat besi, status gizi berdasarkan indeks BB/TB, dan stimulasi memiliki hubungan signifikan dengan perkembangan motorik halus dan motorik kasar. Pada status gizi berdasarkan indeks BB/U ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan dengan perkembangan motorik halus dan motorik kasar, sedangkan pada indeks TB/U memiliki hubungan signifikan dengan perkembangan motorik halus, namun tidak dengan motorik kasar.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Dr. Azrimaidaliza, S.K.M.,M.K.M; Dr. Helmizar, S.K.M., M.Biomed
Uncontrolled Keywords: Asupan Zat Besi; Motorik Halus; Motorik Kasar; Status Gizi; Stimulasi
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat > S1 Gizi
Depositing User: s1 gizi gizi
Date Deposited: 15 Aug 2024 08:14
Last Modified: 30 Oct 2024 08:00
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/473562

Actions (login required)

View Item View Item