Zaki Pribadi, Al Thoriq (2024) PENERAPAN INSOLVENCY TEST UNTUK MELINDUNGI DEBITOR YANG BERITIKAD BAIK DALAM KEPAILITAN. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (83kB) |
|
Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I.pdf - Published Version Download (182kB) |
|
Text (Bab IV Penutup)
Bab IV.pdf - Published Version Download (48kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (193kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Dalam kehidupan kita seringkali berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain dan terdapat sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh satu atau sekelompok manusia. dalam memenuhi kebutuhan tersebut akan ada sebuah perjanjian yang mengasilkan kebutuhan tersebut dengan perjanjian pinjam meminjam. Perjanjian Pinjam Meminjam merupakan kegiatan yang dilakukan oleh dunia usaha skala kecil dan besar dan mengakibatkan munculnya suatu ikatan oleh pihak yang terlibat yaitu antara kreditur dengan debitur atau ikatan yang terjalin karena undang-undang atau biasanya disebut utang. Salah satu persyaratan untuk mengajukan kepailitan adalah memiliki kewajiban finansial yang tidak dapat dilunasi, yang seringkali mencakup utang-utang yang belum dapat dibayar, seperti yang telah dijelaskan dalam pasal 2 ayat 1 UUK-PKPU. Jika seorang debitor tidak membayarkan utang nya dan sudah jatuh tempo maka dapat diajukan pailit. Ada 2 sebab seorang debitor tidak membayarkan utangnya yaitu tidak mampu dan tidak mau. Bagaimana jika seorang debitor ingin membayarkan utangnya namun terkendala dalam pengelolaan keuangannya sehingga tidak membayarkan utangnya pada saat jatuh tempo dan dipailitkan oleh kreditor. Di Indonesia tidak mengenal adanya audit keuangan atau Insolvency Test. Insolvency Test tersebut dapat menentukan apakah seorang debitor masih solven atau tidak, Insolvency Test juga berguna untuk melindungi debitor yang beritikad baik untuk melunasi utangnya. Dari latar belakang yang disajikan, rumusan masalah yang muncul dapat diungkap sebagai berikut (1) Bagaimana Fungsi Insolvency Test dalam melindungi debitor yang beritikad? (2) Bagaimana Perbandingan Insolvency Test yang digunakan dalam hukum kepailitan pada negara lain?. Yuridis normatif adalah pendekatan yang digunakan pada penelitian dan bersifat deskriptif analitis yang menghasilkan kesimpulan yaitu (1) Dalam proses kepailitan, Insolvency Test memegang peranan penting dalam menentukan apakah perusahaan debitur layak untuk mengajukan kepailitan. Dimana melalui Insolvency Test, hanya perusahaan debitur yang tidak memiliki kemampuan finansial untuk membayar utangnya dengan aset yang dimilikinya dan berhak untuk mengajukan permohonan kepailitan. (2) Ada berbagai macam Insolvency Test atau tes kemampuan keuangan sebuah perusahaan dapat dipakai dalam sebuah pengajuan kepailitan di Indonesia untuk meminimalisir terjadinya penyalahgunaan kepailitan serta untuk memberikan perlindungan kepada Debitor yang memiliki niat dalam pembayaran utang-utangnya. KATA KUNCI : Tes Insolvensi, Kepailitan, Hukum
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Zahara, S.H., M.H |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 12 Aug 2024 04:32 |
Last Modified: | 12 Aug 2024 04:38 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/473560 |
Actions (login required)
View Item |