Studi Bahaya Seismik dengan Metode PSHA (Probabilistic Seismic Hazard Analysis) di Nusa Tenggara Barat Menggunakan Data Gempa Tahun 1900–2023

Ananda, Nadya Rezky (2024) Studi Bahaya Seismik dengan Metode PSHA (Probabilistic Seismic Hazard Analysis) di Nusa Tenggara Barat Menggunakan Data Gempa Tahun 1900–2023. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (111kB)
	Text (BAB 1 Pendahuluan) BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (122kB)
	Text (BAB 5 Penutup) BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (111kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (126kB)
	Text (Full Text) Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai bahaya gempa bumi di Nusa Tenggara Barat menggunakan metode probabilistic seismic hazard analysis (PSHA). Data gempa dari tahun 1900-2023 diperoleh dari katalog USGS. PSHA menggunakan parameter gempa yang menghasilkan percepatan tanah maksimum (peak ground acceleration, PGA). Nilai PGA dihitung menggunakan fungsi atenuasi berdasarkan sumber gempa. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk Nusa Tenggara Barat, PGA maksimum adalah 0,65 g dengan probabilitas kejadian ulang 10% dalam 50 tahun dan 0,71 g dengan probabilitas kejadian ulang 2% dalam 50 tahun. Wilayah dengan risiko gempa tinggi dengan probabilitas kejadian ulang 2% dan 10% dalam 50 tahun secara berurutan adalah Lombok dengan rentang PGA 0,26 - 0,47 g dan 0,26 - 0,42, Sumbawa dengan rentang PGA 0,26 - 0,68 g dan 0,18 - 0,26 g, Bima dengan PGA 0,37 g dan 0,26 g, Kore dengan rentang PGA 0,26 - 0,37 g dan 0,18 - 0,26 g, serta Badjo dengan rentang PGA 0,37 - 0,47 g dan 0,26 g. Analisis deagregasi hazard menunjukkan jarak dan magnitudo rata-rata untuk beberapa daerah: Lombok (25,74 km, 6,62 Mw), Sumbawa (18,89 km, Mw 6,51), Bima (18,88 km, Mw 6,51), Kore (18,88 km, Mw 6,51), dan Badjo (18,88 km, Mw 6,51).

Actions (login required)

View Item