S, Noviana Sinta Dewi (2024) Hubungan Faktor Lingkungan dengan Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020-2022. S1 thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
SKRIPSI_NOVIANA SINTA DEWI. S_2011212051_COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (156kB) |
|
Text (Bab 1 (Pendahuluan))
SKRIPSI_NOVIANA SINTA DEWI. S_2011212051_BAB 1.pdf - Published Version Download (275kB) |
|
Text (Bab Akhir (Kesimpulan dan Saran))
SKRIPSI_NOVIANA SINTA DEWI. S_2011212051_BAB 6.pdf - Published Version Download (138kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
SKRIPSI_NOVIANA SINTA DEWI. S_2011212051_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (174kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI FULL_NOVIANA SINTA DEWI. S_2011212051.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Sumatera Barat merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan kasus GHPR yang tinggi tiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dengan kasus GHPR dan gambaran spasial kasus GHPR di Provinsi Sumatera Barat tahun 2020-2022. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi dengan data bulanan kasus GHPR di Dinkes Sumatera Barat, data cakupan vaksinasi HPR dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat, data suhu dan curah hujan dari BMKG Staklim Sumatera Barat (tahun 2020-2022). Analisis data menggunakan univariat, bivariat, dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus GHPR di Sumatera Barat mengalami peningkatan kembali pada tahun 2022 setelah tahun sebelumnya mengalami penurunan. Spasial kasus GHPR menunjukkan bahwa wilayah kabupaten lebih banyak kategori tinggi/sedang dari pada wilayah kota dan jenis HPR penyebab kasus terbanyak yakni anjing. Hasil bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan antara faktor lingkungan (cakupan vaksinasi HPR, suhu, dan curah hujan) dengan kasus GHPR. Penelitian menemukan bahwa lebih banyak wilayah kabupaten dari pada kota yang memiliki kasus GHPR kategori tinggi/sedang di Sumatera Barat tahun 2020-2022. Sehingga diharapkan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Dinkes Kabupaten/Kota dengan kasus GHPR kategori tinggi/sedang agar melakukan peningkatan vaksinasi HPR dan pemantauan terhadap HPR di daerahnya masing-masing.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Yeffi Masnarivan, SKM., M.Kes.; Mega Utami Basra, SKM., MKM. |
Uncontrolled Keywords: | GHPR; Vaksinasi HPR; Suhu; Curah Hujan |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat > S1 Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | s1 kesehatan masyarakat |
Date Deposited: | 12 Aug 2024 00:48 |
Last Modified: | 30 Oct 2024 04:03 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/473425 |
Actions (login required)
View Item |