Afifah, Putri Salsa (2024) Pengaruh Benzil Amino Purine (BAP) Terhadap Organogenesis Tidak Langsung Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum (Becc.)). Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak_Putri Salsa Afifah 2010213002.pdf - Published Version Download (338kB) |
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB 1_Putri Salsa Afifah 2010213002.pdf - Published Version Download (271kB) |
|
Text (BAB V Penutup)
BAB 5_Putri Salsa Afifah 2010213002.pdf - Published Version Download (254kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka_Putri Salsa Afifah 2010213002.pdf - Published Version Download (309kB) |
|
Text (Full Text)
Skripsi Utuh_Putri Salsa Afifah 2010213002.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Bunga bangkai (Amorphophallus titanum (Becc.)) merupakah salah satu flora langka dan endemik berasal dari pulau Sumatra yang terancam mengalami kepunahan. Upaya pelestarian bunga bangkai perlu dilakukan dengan tepat seperti konservasi secara in vitro melalui kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik zat pengatur tumbuh Benzyl Amino Purine (BAP) dalam membentuk tunas pada bunga bangkai dan mengetahui perubahan sel pada tahap tunas berdasarkan uji histologi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada November 2023 – Maret 2024 di Laboratorium Kultur Jaringan, Universitas Andalas. Percobaan ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan yaitu 2, 3, 4, 5, dan 6 ppm. Pengolahan data hasil pengamatan menggunakan uji F pada taraf nyata 5%. Apabila uji F menunjukkan perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%. Sementara itu, data persentase eksplan berakar dan jumlah akar disajikan dalam bentuk rata-rata dan standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian beberapa konsentrasi BAP dapat menginduksi tunas Amorphophallus titanum Becc. dengan persentase eksplan bertunas mencapai 80 – 95% dan konsentrasi 5,0 ppm BAP merupakan perlakuan terbaik dengan rata – rata jumlah tunas terbanyak yaitu 7,80 tunas. Berdasarkan uji histologi, terlihat terjadi pembesaran ukuran sel pada ujung tunas. Penelitian ini berperan penting dalam konservasi bunga bangkai dan penelitian lebih lanjut dalam kultur in vitro.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Yusniwati, SP., MP |
Uncontrolled Keywords: | BAP, Endemik, Konservasi, Perbanyakan, Tunas |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian |
Depositing User: | S1 Agroteknologi Agroteknologi |
Date Deposited: | 09 Aug 2024 02:22 |
Last Modified: | 09 Aug 2024 02:22 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/473156 |
Actions (login required)
View Item |