Pembentukan dan Karakterisasi Kristal Cair Aseklofenak sebagai Sistem Penghantaran Sediaan Transdermal

Mutiara, Zulkarnaini (2024) Pembentukan dan Karakterisasi Kristal Cair Aseklofenak sebagai Sistem Penghantaran Sediaan Transdermal. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (121kB)
[img] Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (46kB)
[img] Text (BAB V (Penutup))
BAB V (Penutup).pdf - Published Version

Download (33kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (126kB)
[img] Text (Full Text)
Tugas Akhir Full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Aseklofenak merupakan turunan senyawa asam fenilasetat yang tergolong obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang berperan dalam pengobatan nyeri dengan peradangan. Obat ini berpotensi untuk diberikan secara topikal dengan sistem penghantaran sediaan transdermal. Salah satu upaya yang banyak dikembangkan saat ini adalah kristal cair untuk sistem penghantaran sediaan transdermal. Tujuan penelitian ini untuk membentuk kristal cair sebagai pembawa aseklofenak dengan formulasi pembentuknya yang sederhana, salah satunya dengan gliseril monostearat sebagai mesogen dan pluronic sebagai penstabil. Krim kristal cair aseklofenak dikarakterisasi dengan Polarized Light Microscopy (PLM), Fourier Transformed Infrared Spectrophotometry mode Attenuated Total Reflectance (ATR-FTIR), dan Differential Scanning Calorimetry (DSC), serta evaluasi meliputi pelepasan, permeasi, penentuan viskositas dan sifat alir, zeta potensial, dan stabilitas freeze and thaw. Formula optimal kristal cair diperoleh dengan komposisi minyak: gliseril monostearat-Pluronic P123: air adalah 5: 15: 80%. Hasil karakterisasi pada PLM dari krim kristal cair aseklofenak terlihat adanya birefringence dengan tekstur menunjukkan kristal cair fase lamelar, pada FTIR menunjukkan tidak terlihatnya ikatan baru yang terbentuk, dan termogram DSC menunjukkan penurunan titik lebur dan peningkatan nilai entalpi fusi. Hasil evaluasi dari krim kristal cair menunjukkan jumlah kumulatif aseklofenak setelah 6 jam pada uji pelepasan 27,849 ± 0,5479 µg/cm2 dan uji permeasi 21,093 ± 0,5761 µg/cm2 tertinggi dibandingkan dengan sediaan bukan kristal cair (vanishing cream) dengan nilai 15,493 ± 0,785 µg/cm2 dan 13,627 ± 0,6532 µg/cm2 , serta memiliki sifat alir tiksotropik, nilai zeta potensial -50,8 mV, dan menunjukkan kondisi stabil setelah 6 siklus uji freeze and thaw. Kata kunci: aseklofenak, transdermal, kristal cair, pelepasan, permeasi

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: S1 Fakultas Farmasi
Date Deposited: 08 Aug 2024 06:47
Last Modified: 08 Aug 2024 06:47
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/473084

Actions (login required)

View Item View Item