Pengaruh Pemberian Antiemetik pada Pasien Kanker Payudara dengan Kemoterapi Adriamisin, Siklofosfamid, Docetaxel dan Herceptin Berdasarkan Skor RINVR di RSUP. Dr. M. Djamil Padang

Rona, Salsabila Rivaldi (2024) Pengaruh Pemberian Antiemetik pada Pasien Kanker Payudara dengan Kemoterapi Adriamisin, Siklofosfamid, Docetaxel dan Herceptin Berdasarkan Skor RINVR di RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (44kB)
[img] Text (BAB Akhir (Penutup/Kesimpulan))
BAB Akhir.pdf - Published Version

Download (32kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (166kB)
[img] Text (Tugas Akhir Ilmiah)
SKRIPSI SETELAH SEMHAS FIX!!!!.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi paling banyak di Dunia dan di Indonesia. Pengobatan kanker payudara dapat diberikan dengan kemoterapi kombinasi AC+TH (Adriamisin, Siklofosfamid, Docetaxel, dan Herceptin). Efek samping dari kemoterapi yaitu mual dan muntah yang biasa disebut dengan CINV (Chemotherapy-Induced Nausea and Vomiting), sehingga perlu diberikan antiemetik. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan kejadian emesis pada siklus ACH dan siklus TH menggunakan uji Mann-Whitney, serta mengetahui pengaruh pemberian antiemetik pada beberapa waktu pengukuran menggunakan uji Regresi Linier. Penelitian dilakukan secara prospektif dengan desain cross sectional pada bulan Maret–Juni 2024. Instrument yang digunakan yaitu RINVR (Rhodes Index of Nausea Vomiting and Retching) Terdapat 30 responden yang memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini. Sumber data berasal dari wawancara telepon yang dilakukan pada 12 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam, dan 96 jam setelah kemoterapi, serta protokol kemoterapi. Hasil diperoleh p-value <0,05 pada pengukuran 12 jam, 48 jam, dan 72 jam setelah kemoterapi, dengan masing-masing p-value yaitu 0,022, 0,001, dan 0,029 yang menandakan adanya perbedaan kejadian emesis pada waktu pengukuran tersebut. Pengaruh pemberian antiemetik menunjukkan hasil yang signifikan pada siklus ACH 48 jam, dengan nilai sig 0,036 yang menandakan semakin bertambah siklus maka skor RINVR semakin menurun. Kata kunci : kanker payudata, kemoterapi AC+TH, antiemetik, kejadian mual dan muntah, skor RINVR

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: S1 Fakultas Farmasi
Date Deposited: 08 Aug 2024 06:45
Last Modified: 08 Aug 2024 06:45
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/473077

Actions (login required)

View Item View Item