Analisis Minyak Atsiri Temu Putih dari Lokasi Tumbuh yang Berbeda Menggunakan FT-IR Kombinasi dengan Kemometrik dan Aktivitas Penyembuhan Luka

Dewiana, Sary Rahma (2024) Analisis Minyak Atsiri Temu Putih dari Lokasi Tumbuh yang Berbeda Menggunakan FT-IR Kombinasi dengan Kemometrik dan Aktivitas Penyembuhan Luka. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (887kB)
[img] Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (849kB)
[img] Text (BAB AKHIR)
BAB 5.pdf - Published Version

Download (841kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (934kB)
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
FULL SKRIPSI_SARY RAHMA DEWIANA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Pengobatan luka kronis masih didominasi oleh penggunaan bahan kimia sintesis seperti antiinflamasi kortikosteroid dan antibiotik. Obat-obatan ini hanya bertindak sebagai antiseptik atau menginduksi angiogenesis saja. Minyak atsiri rimpang temu putih memiliki beberapa aktivitas farmakologi seperti antiinflamasi, antikanker, antimikroba, antivirus, dan antioksidan. Aktivitas biologis minyak atsiri sangat dipengaruhi oleh komposisi kimianya, yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain paparan cahaya, lokasi geografis, jumlah curah hujan, dan kualitas tanah. Lokasi geografis seperti ketinggian lokasi tumbuh diguga dapat mempengaruhi kandungan kimia dalam minyak atsiri. Oleh karena itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengelompokkan minyak atsiri temu putih berdasarkan ketinggian lokasi tumbuh berdasarkan hasil analisia FT-IR yang dikombinasikan dengan kemometrik serta mengetahui aktivitas penyembuhan luka minyak atsiri temu putih dari masing-masing lokasi tumbuh dan menganalisis hubungan antara ketinggian lokasi tumbuh dengan aktivitas penyembuhan luka. Rimpang temu putih didistilasi menggunakan metode hidrodistilasi. Minyak atsiri temu putih diklasifikasikan dengan PCA (Principal Component Analysis) dan HCA (Hierarchical Clustering Analysis) menggunakan perangkat lunak SIMCA14.1. Uji aktivitas penyembuhan luka dilakukan secara in-vitro menggunakan metode MTT untuk mengetahui persentase proliferasi sel fibroblas dan metode penggoresan untuk mengetahui persentase migrasi sel fibroblas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi analisis FT-IR dan kemometrik tidak dapat mengelompokan minyak atsiri temu putih berdasarkan ketinggian lokasi tumbuhnya. Hasil analisa persentase proliferasi dan migrasi sel fibroblas minyak atsiri temu putih menunjukkan bahwa ketinggian lokasi tumbuh tidak berpengaruh nyata terhadap aktivitas penyembuhan luka (p>0,05).

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: apt. Suryati, M.Sc. Ph. D; Prof. apt. Dachriyanus, Ph.D
Uncontrolled Keywords: minyak atsiri temu putih, ketinggian, FT-IR, kemometrik, aktivitas penyembuhan luka
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: S1 Fakultas Farmasi
Date Deposited: 02 Aug 2024 03:29
Last Modified: 10 Dec 2024 08:03
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/471740

Actions (login required)

View Item View Item