PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KEMATANGAN PADA BUAH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGGUNAKAN ARDUINO UNO

Ahmad, Asyrof (2024) PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KEMATANGAN PADA BUAH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGGUNAKAN ARDUINO UNO. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Abstrak.pdf - Published Version Download (243kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (351kB)
	Text (Bab 5 Penutup) BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (232kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (355kB)
	Text (Skripsi Full Teks) Skripsi Full Teks.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman penghasil minyak dengan persebaran cukup besar di Indonesia. Secara umum metode pemilihan buah yang akan dipanen dilakukan secara manual. Metode ini memiliki tingkat akurasi yang rendah disebabkan pengaruh dari pengamat dengan kodisi pandang yang berbeda-beda Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk merancang rangkaian alat sensor menggunakan Arduino Uno yang mampu untuk mendeteksi tingkat kematangan pada buah kelapa sawit. Pengolahan citra digital merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mendapatkan data informasi tertentu dengan melakukan pengolahan gambar menggunakan manipulasi. Teori citra RGB didasari oleh kepekaan mata manusia terhadap warna merah, hijau, dan biru atau biasa disebut truecolor. sistem kontrol adalah gabungan lebih dari dua komponen yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan output yang dituju. Penelitian ini dimulai dengan merancang dan memprogram alat untuk mendeteksi kematangan pada sampel buah kelapa sawit. Metode pengambilan data pada penelitian ini dilakukan langsung di PT. Mutiara Agam, dengan pemilihan 30 sampel matang sesuai dengan SOP perusahaan. Sampel dideteksi menggunakan alat dengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian ini mendapatkan tingkat akurasi pendeteksian oleh alat sebesar 61,11%. Penyebab rendahnya akurasi pendeteksian oleh alat disebabkan intensitas cahaya berlebih, kesalahan teknis, dan pengaruh lingkungan. Kapasitas kerja alat yang dirancang adalah 480 buah/jam. Dan dari perhitungan BEP, diperoleh titik impas alat adalah 193.603,5 buah/tahun.

Actions (login required)

View Item