pemberian sanksi terhadap masyarakat yang melanggar adat dalam perkawinan studi nagari persiapan sundatar selatan, kecamatan lubuk sikaping, pasaman

Dewantri, Putri (2019) pemberian sanksi terhadap masyarakat yang melanggar adat dalam perkawinan studi nagari persiapan sundatar selatan, kecamatan lubuk sikaping, pasaman. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (cover dan abstrak) Cover dan abstrak-dikonversi.pdf - Published Version Download (168kB) | Preview
Preview	Text (Bab 1) Bab I ( Pendahuluan)-dikonversi.pdf - Published Version Download (204kB) | Preview
Preview	Text (bab akhir) Bab Akhir ( Penutup dan Kesimpulan)-dikonversi.pdf - Published Version Download (38kB) | Preview
Preview	Text (dapus) Daftar Pustaka-dikonversi.pdf - Published Version Download (102kB) | Preview
	Text (skripsi full text) PEMBERIAN SANKSI TERHADAP MASYARAKAT YANG MELANGGAR ADAT DALAM PERKAWINAN-dikonversi.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK DEWANTRI PUTRI, 1510811023, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Andalas Padang. Judul Skripsi: Pemberian Sanksi Terhadap Masyarakat Yang Melanggar Adat Dalam Perkawinan (studi Nagari Persiapan Sundatar Selatan). Jumlah halaman 74 lembar. Pembimbing I Dr. Alfan Miko,M.Si dan Pembimbing II Machdaliza Masri, SH, M.Si Setiap Manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia diciptakan secara berpasang-pasangan dan sudah menjadi sunatullah kalau manusia melakukan perkawinan, karena manusia hidup bermasyarakat maka ada aturan yang mengikatnya, termasuk dalam perkawinan ada aturan yang sudah disepakati sejak dahulunya di masyarakat tempat kita tinggal baik aturan adat maupun aturan tata Negara. Dalam perkawinan kadang kala ada sebagian orang dari masyarakat yang tidak mau mematuhi aturan yang ada, sehingga ada sanksi yang harus diterima oleh orang tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Mendeskripsikan bentuk sanksi yang diberikan oleh pemuka-pemuka adat kepada pelaku pelanggar adat perkawinan yang tidak sesuai dengan tatakrama yang berlaku di Nagari Persiapan Sundatar Selatan. 2. Mendeskripsikan penyebab terjadinya perkawinan yang tidak mengikuti tatacara adat di Nagari Persiapan Sundatar Selatan. Teori yang digunakan adalah Teori kontrol sosial menurut Walter Reckles. Reckles menekankan adanya dua sistem kontrol yang mengekang motivasi kita untuk menyimpang. Pertama yaitu pengendalian dari dalam diri dan yang kedua yaitu pengendalian dari luar diri manusia, yang mana pengendalian dari dalam diri adalam batin atau hati nurani manusia tersebut dan dari luar bisa berupa keluarga, tetangga, polisi atau penguasa. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan pengumpulan data digunakan teknik observasi dan wawancara mendalam. Informan dalam penelitian ini yaitu orang yang pernah melanggar adat dalam masalah perkawinan, ninik mamak yang ada di lokasi tempat penelitian, dan tetangga pelaku. Bentuk-bentuk pelanggaran adat perkawinan yang dilakukan oleh mayrakat dalam perkawinan di Nagari Persiapan Sundatar Selatan yaitu: nikah sesuku, kawin lari dan tidak mampajalankan. Selanjutnya bentuk-bentuk sanksi yang di berikan oleh pemuka adat dan masyarakat kepada orang yang melanggar adat perkawinan di Nagari Persiapan Sundatar Selatan yaitu: 1. diusir dari kampung 2. denda satu ekor kambing 3. denda satu ekor singgang ayam 4. meminta maaf kepada ninik mamak. Kata Kunci: Pemberian sanksi, melanggar adat, masalah perkawinan ABSTRACT DEWANTRI PUTRI. 1510811023. Departement of Sociology, Faculty of Social and Political Andalas University. Title: Punishment Appropriation To People Tradition In Marrige: Case Study in Nagari Persiapan Sundatar Selatan, Pasaman Regency. Number of pages: 82 sheets. Adviser I Dr. Alfan Miko,M.Si and Adviser II Machdaliza Masri, SH, M.Si. Each human cannot live alone, humans are created in pairs and it has become sunnatullah if human do marriage. Humans live in in society so that, it must has an order that has to obeyed by people, including in marriage also has an order that has been negotiated since a long time ago in society that where we belong, either tradition rules or state rules in marriage. sometimes there are some people in society who don’t want to obey the existing rules, so that there are punishment that have to accepted by that person. So that purposes in this essay are: 1. To describe the causes of marriage that do not obey the rules of traditional that applied in Nagari Persiapan Sundatar Selatan 2. To describe the form of punishment that appropriated by traditional that applied in Nagari Persiapan Sundatar Selatan. Theory that used is control social theory by Walter Reckles, Reckles emphasizes there are two control systems that restrain our motivation to deviate, the first is mental (inner)control and second is our outer control. This research was couducted with qualitative approachment with descriptive type. researd informants were selected by using purposive sampling technique and collecting data using observation technique and intimate interview, the informants in this research are people who ever defy the tradition in problems of marriage, ninik mamak were located in the research place and the neighbors, number of all research informant are 12 person. The forms is form offence marriage tradition which is conducted by people in marriage at Nagari Persiapan Sundatar Selatan are marage by some tribe, eloping, and tidak mampajalankan, next is the forms of punishment which is given by traditional leaders and people to persons who defy marriage. in Nagari Persiapan Sundatar Seltan are:1. Expelet form village 2. fine of one goat 3. fine of one singgang ayam 4. apologize to ninik mamak. Keywords: Punishment appropriation, defying tradition, marriage problem

Actions (login required)

View Item