PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas (L.) Lam) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN MALONDIALDEHID (MDA) HEPAR TIKUS HIPERGLIKEMIA YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ANNISA, PRATIWI (2019) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas (L.) Lam) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN MALONDIALDEHID (MDA) HEPAR TIKUS HIPERGLIKEMIA YANG DIINDUKSI ALOKSAN. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (cover dan abstrak)
Cover dan Abstrak Annisa Pratiwi.pdf - Published Version

Download (297kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB 1 (Publikasi).pdf - Published Version

Download (440kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 7 (Penutup))
BAB 7 (publikasi).pdf - Published Version

Download (206kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA (Publikasi).pdf - Published Version

Download (460kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text Annisa Pratiwi Ekstrak Ubi Ungu.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas (L) Lam.) mengandung senyawa antioksidan berupa antosianin, asam fenolat, vitamin A, C, dan E. Antioksidan dapat meredam kerusakan oksidatif pada mitokondria sel beta pankreas melalui penangkapan radikal bebas sehingga terjadi peningkatan sekresi insulin dan penurunan stres oksidatif pada penderita DM. Penelitian ini merupakan true experimental dengan post-test only control group design. Sebanyak 24 ekor tikus dibagi menjadi empat kelompok yaitu kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), perlakuan 1 (P1), dan perlakuan 2 (P2). Kelompok K- merupakan kelompok normal yang hanya diberikan pakan standar, kelompok K+ hanya diinduksi aloksan saja, kelompok P1 dan P2 diinduksi aloksan dan diberikan ekstrak ubi jalar ungu dosis 150 mg/kgBB untuk P1 dan 200 mg/kgBB untuk P2 selama 21 hari. Kadar glukosa darah diukur dengan metode GOD-PAP dan kadar MDA hepar diukur dengan metode TBARS. Analisis data menggunakan One way ANOVA dan Post Hoc Test dengan Least Significant Differences (LSD). Rerata kadar glukosa darah setelah 21 hari pada kelompok K-, K+, P1, dan P2 adalah 104,64 mg/dl, 345,92 mg/dl, 150,4 mg/dl, dan 129,42 mg/dl. Terdapat perbedaan signifikan antara kelompok P1 dan P2 dengan kelompok K+ dengan nilai p = 0,000. Rerata kadar MDA hepar pada kelompok K-, K+, P1, dan P2 adalah 6,92 nmol/mg, 10,99 nmol/mg, 9,55 nmol/mg, dan 8,84 nmol/mg. Terdapat adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok P1 dibandingkan K- dan K+ dengan nilai p = 0,001 dan p = 0,034, kelompok P2 dibandingkan K- dan K+ dengan nilai p = 0,007 dan p = 0,003. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak ubi jalar ungu berpengaruh dalam menurunkan kadar glukosa darah dan MDA hepar tikus hiperglikemia yang diinduksi aloksan. Kata kunci : aloksan, ekstrak ubi jalar ungu, glukosa darah, MDA hepar

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dra. Yustini Alioes, Apt, Msi
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 22 Jul 2019 15:00
Last Modified: 22 Jul 2019 15:00
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/47142

Actions (login required)

View Item View Item