Noni, Sapira (2024) HAMBATAN THAILAND TERHADAP IMPLEMENTASI UNITED NATIONS CONVENTION ON THE RIGHT OF THE CHILD (UNCRC) DALAM MENGATASI PEKERJA ANAK. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (282kB) |
|
Text (Bab I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (721kB) |
|
Text (Bab V Kesimpulan)
BAB V Kesimpulan.pdf - Published Version Download (502kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (819kB) |
|
Text (Full texk)
Full Draf Skripsi .pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan Thailand terhadap implementasi UNCRC dalam mengatasi pekerja anak. Thailand telah meratifikasi UNCRC dan protokolnya sejak 1992, ini menegaskan tanggung jawabnya untuk melindungi hak-hak anak. Meskipun telah mengesahkan Child Protection Act, B.E. 2546 (2003), namun tingkat pekerjaan anak tinggi, terutama di bawah pemerintahan Prayuth Chan-ocha. Hal ini berbeda dengan negara lainnya yang menunjukkan penurunan. Teori yang digunakan adalah implementasi rezim internasional oleh Steinar Andresen, Jon Birger Skjaerseth and Jørgen Wettestad, dengan fokus tiga variabel, yaitu sistem administratif dan kelompok masyarakat, masyarakat, dan faktor eksternal. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data dari studi pustaka. Hasil penelitian menyoroti tiga faktor utama yang menghambat implementasi UNCRC di Thailand dalam mengatasi pekerja anak. Faktor pertama, adalah ketidaksesuaian dalam sistem administratif, di mana Child Protection Act, B.E. 2546 (2003) kurang diimplementasikan secara efektif di lapangan. Kurangnya koordinasi antara kementerian terkait, terjadi korupsi dana bantuan, dan kurangnya perlindungan hukum. Sedangkan lembaga swasta, terdapat kurangnya akses data yang memadai dan kebijakan yang tidak sesuai dengan praktiknya. Faktor kedua adalah masyarakat, yang mempengaruhi budaya dan tradisi seperti sejarah perdagangan manusia sebagai pekerja, doktrin agama Buddha Theravada, dan Muay Thai yang juga turut mempengaruhi pandangan masyarakat terkait eksploitasi anak. Faktor ketiga adalah eksternal, yakni perkembangan teknologi saat pandemi Covid-19, masalah eksploitasi anak bergeser ke dalam ranah online. Permasalahan tersebut tidak diduga atau diantisipasi oleh pemerintah, karena kebijakan merujuk pada bidang kesehatan dan ekonomi. Oleh karena itu, implementasi UNCRC mengalami hambatan di Thailand dalam mengatasi pekerja anak yang dipengaruhi oleh faktor domestik.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Anita Afriani Sinulingga, S.IP, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Hambatan Implementasi, Thailand, UNCRC, Pekerja Anak |
Subjects: | J Political Science > JZ International relations |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional |
Depositing User: | s1 ilmu hubungan internasional |
Date Deposited: | 25 Jul 2024 04:00 |
Last Modified: | 25 Jul 2024 04:00 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/471130 |
Actions (login required)
View Item |