PENGARUH PEMBERIAN GEL KUERSETIN 0,1%, 1% DAN 10% TERHADAP LUAS LUKA DAN EKSPRESI TRANSFORMING GROWTH FACTOR BETA-1 JARINGAN DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT IIA PADA MENCIT (Mus musculus) GALUR DDY

RAJA, EKA CITRA KALISA (2024) PENGARUH PEMBERIAN GEL KUERSETIN 0,1%, 1% DAN 10% TERHADAP LUAS LUKA DAN EKSPRESI TRANSFORMING GROWTH FACTOR BETA-1 JARINGAN DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT IIA PADA MENCIT (Mus musculus) GALUR DDY. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (213kB)
[img] Text (bab 1)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (334kB)
[img] Text (bab 7)
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version

Download (141kB)
[img] Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (258kB)
[img] Text (tesis full)
Thesis Raja Eka C K - Final Revision.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penyembuhan luka bakar adalah proses yang kompleks. Transforming growth factor beta1 (TGF-β1) berperan penting dalam proses penyembuhan luka bakar. Kuersetin dapat mempercepat penyembuhan luka melalui sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Belum banyak penelitian tentang efektivitas kuersetin dalam penyembuhan luka bakar. Tujuan Mengetahui efek pemberian kuersetin terhadap luas luka dan ekspresi TGF-β1 jaringan dalam proses penyembuhan luka bakar derajat IIA pada mencit galur DDY. Subjek dan Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode post-test only control group design. Subjek penelitian terdiri dari 4 kelompok, dengan 7 ekor mencit setiap kelompok yang memenuhi kriteria inklusi. Kelompok 1 diberikan basis gel tanpa kuersetin, kelompok 2 diberikan gel kuersetin 0,1%, kelompok 3 diberikan gel kuersetin 1% dan kelompok 4 diberikan gel kuersetin 10% pada luka bakar derajat IIA di punggung mencit selama 14 hari. Luas luka secara klinis pada hari ke 14 diukur, kemudian jaringan luka dibiopsi dan dibuat sediaan untuk pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan imunohistokimia. Ekspresi TGF-β1 jaringan dihitung menggunakan software imageJ dan dilaporkan dalam persen area. Hasil Rerata persentase pengurangan luas luka pada kelompok 1, 2, 3 dan 4 berturut-turut adalah sebesar 46,270%, 64,912%, 69,403% dan 49,168% dengan nilai p <0,001. Hasil analisis post hoc didapatkan perbedaan signifikan antara kelompok 1 dengan kelompok 2 (p <0,001) dan 3 (p <0,001). Terdapat perbedaan bermakna pada kelompok 2 terhadap kelompok 1 (P <0,001) 3 (p 0,034), dan 4 (P <0,001). Terdapat perbedaan signifikan antara kelompok 3 dengan kelompok 1 (p <0,001), 2 (p 0,034), dan 4 (P <0,001). Tidak terdapat perbedaan bermakna pada kelompok 4 terhadap kelompok 1 (p 0,371). Rerata ekspresi TGFβ-1 pada kelompok 1, 2, 3, dan 4 berturut-turut adalah sebesar 64,565%, 61,848%, 57,670% dan 69,724% dengan nilai p 0,940. Kesimpulan Gel kuersetin 0,1% dan 1% efektif dalam mempercepat penyembuhan luka bakar derajat IIA pada mencit galur DDY, dengan kuersetin 1% menunjukkan hasil yang paling optimal. Pemberian kuersetin 10% tidak berbeda bermakna dibandingkan kontrol dalam memperkecil luas luka. Pemberian gel kuersetin pada konsentrasi 0,1%, 1%, dan 10% tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap ekspresi TGF-β1 jaringan dibandingkan kelompok kontrol

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr. dr. Qaira Anum, Sp.D.V.E, Subsp. Ven, FINSDV, FAADV
Uncontrolled Keywords: anti-inflamasi, antioksidan, imunohistokimia
Subjects: R Medicine > RL Dermatology
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 24 Jul 2024 08:44
Last Modified: 24 Jul 2024 08:44
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/471110

Actions (login required)

View Item View Item