Analisa Perbandingan Kinerja Model Arrester Dalam Mitigasi Bahaya Petir Terhadap Gardu Induk Menggunakan Software ATP/EMTP

Siti, Fairutz Salsabila (2024) Analisa Perbandingan Kinerja Model Arrester Dalam Mitigasi Bahaya Petir Terhadap Gardu Induk Menggunakan Software ATP/EMTP. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (456kB)
[img] Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (372kB)
[img] Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5.pdf - Published Version

Download (220kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAPUS.pdf - Published Version

Download (338kB)
[img] Text (Full Text)
TUGAS AKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Sistem proteksi memegang peranan penting pada gardu induk untuk mengatasi terjadinya kerusakan akibat sambaran petir pada alat. Umumnya gardu induk memiliki sistem proteksi berupa kawat tanah serta arrester. Arrester memiliki beberapa model yang sudah dikembangkan, yakni, IEEE, Pinceti, dan Fernandez dan Diaz. Pada penelitian ini akan dilakukan analisa perbandingan kinerja masing masing model arrester dalam mengatasi pengaruh sambaran petir. Penelitian ini akan dimulai dengan melakukan simulasi menggunakan software ATP/EMTP dengan memvariasikan model model arrester, nilai pentanahan, besar arus petir, serta waktu muka dan waktu ekor petir. Nilai pentanahan yang divariasikan pada penelitian ini merupakan nilai pentanahan berdasarkan jenis tanah yang memiliki nilai, 34 Ω, 168 Ω, dan 335 Ω. Untuk besar arus petir yang divariasikan pada penelitian ini adalah besar arus petir yang sering terjadi di Indonesia, yakni 10 kA dan 30 kA. Sedangkan untuk waktu muka dan waktu ekor yang divariasikan pada penelitian ini karakteristik menurut IEC, yakni 1.2/50 µs dan karakteristik menurut IEEE yakni 8/20 µs. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat bahwa adanya perbedaan pada tegangan sisa arrester masing masing model arrester baik pada sambaran pada kawat tanah maupun pada sambaran kawat fasa, perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan komponen maupun nilai komponen pada setiap model-model arrester, dimana komponen tersebut berpengaruh dalam tegangan sisa yang dihasilkan. Namun, setiap model arrester dapat memotong kenaikan tegangan lebih akibat sambaran petir, sehingga tegangan sisa setiap model arrester berada di bawah nilai BIL trafo 150 kV yakni 650 kV. Hal ini menunjukan bahwa setiap model arrester dapat bekerja dengan baik dalam pemotongan tegangan lebih akibat sambaran petir.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Novizon, Ph.D
Uncontrolled Keywords: Arrester, model, petir, tegangan
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Elektro
Depositing User: S1 Teknik Elektro
Date Deposited: 02 Jul 2024 07:23
Last Modified: 02 Jul 2024 07:23
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/470637

Actions (login required)

View Item View Item