ANALIS PELAKSANAAN PENYULUHAN OLEH PENYULUH KOPERASI SOLOK RADJO TERHADAP PETANI KOPI BINAAN DI NAGARI AIE DINGIN KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK

ELMI, OKTIYANI (2024) ANALIS PELAKSANAAN PENYULUHAN OLEH PENYULUH KOPERASI SOLOK RADJO TERHADAP PETANI KOPI BINAAN DI NAGARI AIE DINGIN KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (COVER DAN ABSTRAK) COVER_ABSTRAK Fiks_ELMI OKTIYANI_1910271012.pdf - Published Version Download (40kB)
	Text (BAB I PENDAHULUAN) BAB I PENDAHULUAN_ELMI OKTIYANI_1910271012.pdf - Published Version Download (489kB)
	Text (KESIMPULAN) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN_ELMI OKTIYANI_1910271012.pdf - Published Version Download (206kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA_ELMI OKTIYANI_1910271012.pdf - Published Version Download (37kB)
	Text (SKRIPSI FULL TEKS) SKRIPSI FULL_ELMI OKTIYANI FIKSS_1910271012.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penyuluhan pertanian adalah proses menumbuhkan perilaku petani/masyarakat tani, sedangkan peningkatan produksi adalah akibat dari perubahan perilaku petani tersebut dengan dukungan sarana prasarana dan sumberdaya lainnya. Tujuan penelitian ini yang pertama Mendeskripsikan pelaksanaan penyuluhan oleh Koperasi Solok Radjo terhadap petani kopi binaan di Nagari Aie Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Yang kedua Menganalisis perilaku petani dalam perawatan tanaman kopi di Nagari Aie Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok setelah mendapatkan penyuluhan dari Koperasi Solok Radjo. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan analisis data tujuan 1 model Miles and Huberman, tujuan 2 deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data mencakup wawancara mendalam, wawancara menggunakan kuesioner, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tujuan pertama penyuluhan yang dilakukan Koperasi Solok Radjo itu dilakukan secara rutin dan berkelanjutan dengan metode langsung mendatangi petani ke lahannya, kemudian mempraktekkan materi-materi yang diberikan. Berbeda dengan pemerintah sebelumnya, pemerintah memberikan bibit dan penyuluhan tentang budidaya kopi tetapi tidak tidak berkelanjutan, yang membuat petani tidak menerapkan apa yang diberikan oleh pemerintah karena pemerintah tidak meninjau kembali setelah melakukan penyuluhan oleh sebab itu petani tidak menerapkan materi yang diberikan. Tujuan kedua Perilaku petani dalam perawatan tanaman kopi dari aspek pengetahuan berada kategori tinggi yang artinya petani sudah mengetahui cara perawatan tanaman kopi dengan baik dan benar setelah diberikan penyuluhan. Dari aspek sikap petani dalam perawatan tanaman kopi baik berarti petani setuju dengan adanya informasi yang diberikan. Dari aspek penerapan petani dalam perawatan tanaman kopi tinggi berarti petani menerapkan budidaya kopi namun tidak sesuai dengan materi yang diberikan.

Actions (login required)

View Item