Keselamatan Keteknikan Mobile Crane pada Instalasi Tower Crane

Oktavia, Ulfa Nur (2024) Keselamatan Keteknikan Mobile Crane pada Instalasi Tower Crane. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
1. Cover Dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (2MB)
[img] Text (BAB 1)
2. BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (2MB)
[img] Text (BAB Akhir)
3. BAB Akhir (PenutupKesimpulan).pdf - Published Version

Download (2MB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
4. Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (2MB)
[img] Text (Tugas Akhir Ilmiah Utuh)
5. Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Seiring perkembangan zaman, tidak dapat dipungkiri kemajuan infrastruktur di suatu negara juga ikut berkembang. Penggunaan alat berat yang dipakai semakin canggih, seiring penggunaan alat berat tersebut angka kecelakaan kerja yang terjadi semakin besar pula. Oleh karena itu, pengendalian keteknikan perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadiya kecelakaan kerja tersebut. Tujuan tugas akhir ini untuk merancang keselamatan keteknikan pada instalasi dan operasi Tower Crane yang memiliki potensi bahaya tinggi. Metodologi yang digunakan meliputi studi literatur, pedoman dan standar keselamatan konstruksi dan PERMENAKER no 8 tahun 2020 tentang pesawat angkat dan angkut. Dari hasil penelitian ini, ditemukan ini ditemukan tiga bahaya tinggi dalam pekerjaan instalasi dan operasi Tower Crane. Pertama, tumpuan mobile crane sebagai alat bantu instalasi Tower Crane tidak stabil. Pengendalian keteknikan yang dilakukan yaitu memasang outrigger pada sisi mobile crane untuk menjaga keseimbangan tumpuan crane. Beban tekan yang dihasilkan outrigger pada yaitu 9,136 t/m2 atau setara dengan 182,062 kN/m2 dengan ukuran mat outrigger 1,5 m X 1,5 m. Selain itu juga perlu melakukan perencanaan pada daya dukung tanah tempat pijakan crane, daya dukung tanah yang didapat yaitu berkisar antara 230 kN/m2 – 326 kN/m2, sehingga tumpuan crane aman mengangkat beban. Kedua, sling terputus. Pengendalian keteknikan yang dilakukan yaitu menghitung WLL dari sling yang aman untuk berat beban yang diangkat yaitu 8,662 ton dengan safety factor 1,15. Ketiga, Boom (Lengan Crane) patah, pengendalian keteknikan yang dilakukan yaitu merencanakan lifting plan yang tepat dari hasil perhitungan lifting capacity didapatkan 16,15 ton dan beban yang dapat diangkat yaitu 7,475 ton sehingga nilai lifting capacity lebih besar dari beban angkat maksimal maka pengangkatan aman dilakukan, serta didapatkan safety factor 2,16. Penerapan pengendalian keteknikan pada instalasi dan operasi Tower crane ini dapat mengurangi terjadinya kecelakan kerja yang diangkibatkan oleh alat berat crane.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Ir. Akhmad Suraji, M.T., Ph.D. IPM
Uncontrolled Keywords: Pengendalian Keteknikan; Tower Crane; Mobile Crane; Sling; Lifting Plan.
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > S1 Teknik Sipil
Depositing User: s1 Teknik Sipil
Date Deposited: 04 Jun 2024 09:51
Last Modified: 19 Nov 2024 07:01
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/468909

Actions (login required)

View Item View Item