KESELAMATAN KETEKNIKAN PADA PELAKSANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

Zahara, Aprilia Bosri (2024) KESELAMATAN KETEKNIKAN PADA PELAKSANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) 1. Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (149kB)
	Text (BAB 1 (Pendahuluan)) 2. BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (129kB)
	Text (Daftar Pustaka) 4. Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (53kB)
	Text (BAB Akhir (Penutup)) 3. BAB Akhir (Penutup).pdf - Published Version Download (58kB)
	Text (Skripsi Full Text) 5. Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pekerjaan konstruksi pada saat ini berkembang dengan sangat pesat. Salah satunya pada pekerjaan pembangunan gedung bertingkat. Pekerjaan pembangunan gedung bertingkat tak lepas dari pekerjaan struktur yang sangat menentukan kekokohan dan kekuatan dari sebuah gedung bertingkat. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk menganalisis keselamatan keteknikan pada pelaksanaan konstruksi struktur gedung bertingkat pada pekerjaan kolom dan balok yang memiliki tingkat resiko bahaya tinggi. Metodologi yang digunakan pada tugas akhir ini meliputi studi literatur, studi kasus serta pedoman dan standar keselamatan konstruksi. Dari hasil tugas akhir ini ditemukan bahaya dengan tingkat resiko yang tinggi pada pekerjaan kolom dan balok. Pertama, bekisting kolom roboh. Pengendalian keselamatan keteknikan yang dilakukan yaitu dengan melakukan perencanaan pada bekisting kolom. Kolom yang digunakan sebagai acuan dengan dimensi (40 x 70) cm dengan tinggi 3,2 m. Perencanaan ini meliputi perhitungan pada kekuatan panel kemudian didapatkan tegangan lentur panel 3,506 kg/cm² dengan tegangan izin yaitu 100 kg/cm² dan lendutan maksimal 0,00003 cm dengan lendutan izin 0,438 cm. Selanjutnya dilakukan perhitungan pada kekuatan support vertikal, didapatkan tegangan lentur panel 274,087 kg/cm² dengan tegangan izin yaitu 1600 kg/cm² dan lendutan maksimal 0,02 cm dengan lendutan izin 0,175 cm. Dengan faktor keselamatan panel yaitu 28,52252 dan support vertikal 5,83. Kedua, bekisting balok roboh. Pengendalian keselamatan keteknikan yang dilakukan yaitu dengan melakukan perencanaan pada bekisting balok. Balok yang digunakan sebagai acuan dengan dimensi (40 x 80) cm dengan panjang 7,2 m. Perencanaan ini meliputi perhitungan pada kekuatan multiplek bagian tembiring balok kemudian didapatkan tegangan lentur panel 23,065 kg/cm² dengan tegangan izin yaitu 100 kg/cm² dan lendutan maksimal 0,029 cm dengan lendutan izin 0,75 cm. Selanjutnya pada bagian buttom balok didapatkan tegangan lentur panel 23,30 kg/cm² dengan tegangan izin yaitu 100 kg/cm² dan lendutan maksimal 0,009 cm dengan lendutan izin 0,375 cm. Dan pada balok kayu yang digunakan dibagian bawah balok didapatkan tegangan lentur panel 25,375 kg/cm² dengan tegangan izin yaitu 100 kg/cm² dan lendutan maksimal 0,010 cm dengan lendutan izin 0,375 cm. Dengan faktor keselamatan multiplek bagian tembiring balok yaitu 4,33, bagian buttom balok 3,94 dan balok kayu yang digunakan dibagian bawah balok 3,18. Ketiga, shoring pada balok roboh. Pengendalian keselamatan keteknikan yang dilakukan yaitu dengan melakukan perencanaan terhadap shoring pada balok. Shoring yang digunakan memiliki kapasitas 2500 kg. Balok yang akan ditahannya dengan dimensi (40 x 80) cm dengan panjang 7,2 m. Didapatkan total beban yang akan ditahan yaitu 210,20 kg dengan kapasitas izin shoring yaitu 1250 kg. Faktor keselamatan shoring yaitu 5,947. Penerapan pengendalian keselamatan keteknikan pada pelaksanaan konstruksi struktur gedung bertingkat pada pekerjaan kolom dan balok ini dapat mengurangi terjadinya kecelakaan atau cedera selama pelaksanaan proyek konstruksi dan mencegah terjadinya kerusakan pada harta benda dan lingkungan sekitar.

Actions (login required)

View Item