PERBANDINGAKN TINGKAT HALITOSIS PADA ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING

Syifa, Kamila (2024) PERBANDINGAKN TINGKAT HALITOSIS PADA ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (128kB)
[img] Text (bab 1)
bab1 .pdf - Published Version

Download (171kB)
[img] Text (bab 6)
bab 6.pdf - Published Version

Download (96kB)
[img] Text (daftar pustaka)
daftar pustaka.pdf - Published Version

Download (172kB)
[img] Text (fulltext)
fulltext.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Halitosis adalah suatu keadaan yang menghasilkan bau yang tidak sedap saat bernapas dan berbicara yang berasal dari rongga mulut. Permasalah pada rongga mulut berupa rasa sakit pada gigi, dapat berefek kepada pemilihan makanan yang dikonsumsi dan berakibat menurunnya kalori yang masuk ke dalam tubuh sehingga mempengaruhi status gizi. Penurunan laju aliran saliva dapat terjadi pada anak yang mengalami kekurangan gizi kronis. Adanya penghambatan aliran saliva disebabkan oleh atrofi kelenjar saliva yang berhubungan dengan malnutrisi energi protein dan vitamin A, sehingga membuat rongga mulut mengalami penurunan kemampuan buffer infeksi melawan asam dari plak. Kurangnya kekebalan terhadap biofilm mikroba dan penurunan laju saliva merupakan manifestasi pada rongga mulut anak dengan gangguan gizi kronis atau disebut juga sebagai stunting. Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan tingkat halitosis pada anak stunting dan tidak stunting. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional. Sampel dipilih secara purposive sampling sebanyak 74 anak stunting dan 74 anak tidak stunting yang memenuhi kriteria inklusi berusia 6-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan skor halitosis tertinggi pada anak stunting yaitu 0 sebanyak 40,5% dan skor terendah halitosis yaitu 4 sebanyak 1,4%. Skor halitosis tertinggi pada anak tidak stunting yaitu 0 sebanyak 78,4% dan skor terendah yaitu 4 dan 5 yaitu 0%. Analisis uji statistik Chi square menunjukkan nilai p = 0,01 (p <0,05). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbandingan terhadap tingkat halitosis pada anak stunting dan tidak stunting berusia 6-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Prof.Dr. drg. Nila Kasuma, M. Biomed
Uncontrolled Keywords: Halitosis, Stunting, Malnutrisi, Laju alir saliva, Atrofi kelenjar
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions: Fakultas Kedokteran Gigi
Depositing User: s1 pendidikan dokter gigi
Date Deposited: 04 Jun 2024 07:28
Last Modified: 04 Jun 2024 07:28
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/468783

Actions (login required)

View Item View Item