ANALISIS MUTU DAN KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK SAYURAN SEGAR BERSERTIFIKAT PRIMA (STUDI KASUS.NAGARI.PADANG.LUA.KECAMATAN.BANUHAMPU. KABUPATEN.AGAM)

PEBRINA, ROHAYATI (2024) ANALISIS MUTU DAN KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK SAYURAN SEGAR BERSERTIFIKAT PRIMA (STUDI KASUS.NAGARI.PADANG.LUA.KECAMATAN.BANUHAMPU. KABUPATEN.AGAM). Masters thesis, UNAND.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (561kB)
[img] Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (258kB)
[img] Text (BAB AKHIR)
BAB AKHIR.pdf - Published Version

Download (155kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (201kB)
[img] Text
tesis full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Pemerintah Propinsi Sumatera Barat melalui Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D) Propinsi Sumtera Barat mengatur bahwa setiap produk pangan segar yang diperdagangkan untuk konsumsi masyarakat harus teregistrasi dan bersertifikat prima sebagai bentuk jaminan bahwa pangan segar tersebut aman dikonsumsi. Untuk penerbitan sertifikat prima di Sumatera Barat hanya perlu lulus uji kandungan residu pestisida, sedangkan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) parameter mutu pangan segar harus memiliki kriteria mutu fisik tertentu, bebas dari cemaran residu pestisida, cemaran mikroba serta bebas cemaran logam berat. Perlu dilakukan analisis mutu produk sayuran segar bersertifikat prima sesuai SNI dilihat dari 3 (tiga) parameter pengujian yaitu uji mutu fisik sayuran, uji cemaran mikroba dan uji cemaran logam berat jenis timbal (Pb) serta kajian nilai tambah untuk membandingkan nilai tambah yang diperoleh petani bersertifikat prima dengan petani sayuran konvensional, dan apa yang menjadi hambatan pelaksanaan sertifikasi prima di Sumatera Barat. Tahapan penelitian dimulai dari pengujian mutu sayuran bersertifikat prima dengan pengujian mutu fisik, kadar cemaran timbal (Pb) dan cemaran biologis, perhitungan nilai tambah menggunakan metode Hayami dan selanjutnya merumuskan analisis hambatan penerapan sertifikasi prima menggunakan teknik brainstorming dan pemilihan strategi prioritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya penyimpangan mutu fisik pada cabai merah segar yaitu tingkat keseragaman ukuran cabai merah yang berada dibawah standar mutu SNI (92,33%), kadar kotoran pada bawang daun yang sangat tinggi, total cemaran mikroba (ALT) pada bawang daun dan kol/kubis melebihi batas maksimal total cemaran yang diperbolehkan dalam pangan yaitu masing masing sebesar 1,39x104 dan 1,708x104. Rasio nilai tambah yang diperoleh petani sayuran yang bersertifikat prima lebih tinggi jika dibandingkan dengan petani sayuran sejenis yang konvensional dengan rasio pertambahan sebesar 15,35% untuk cabai merah, 20,94% untuk bawang daun, 7,93% untuk kol/kubis, 7,76% untuk terung dan 15,42% untuk buncis. Berdasarkan hasil brainstorming untuk mengetahui hambatan penerapan sertifikasi prima di Sumatera Barat dikategorikan ke dalam 4 (empat) faktor utama yaitu manusia (people), kebijakan (policy), cara kerja (procedure) dan teknologi proses (process technology), kemudian dirumuskan strategi prioritas untuk percepatan implementasi kebijakan tersebut yaitu dengan pendekatan bauran pemasaran dari variabel produk, penetapan harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Ir. Tuty Anggraini, S.TP, MP, PhD Dr. Deivy Andhika Permata, S.Si, M.Si
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: s2 teknologi industri pertanian
Date Deposited: 27 May 2024 08:06
Last Modified: 27 May 2024 08:06
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/467604

Actions (login required)

View Item View Item