HUBUNGAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENINDAKAN CEDERA MUSKULOSKELETAL DENGAN METODE HEALTH BELIEF MODEL DI KABUPATEN TANAH DATAR

Mutya, Putri Ramadani (2020) HUBUNGAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENINDAKAN CEDERA MUSKULOSKELETAL DENGAN METODE HEALTH BELIEF MODEL DI KABUPATEN TANAH DATAR. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan abstrak) Cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (536kB)
	Text (BAB 1) BAB 1.pdf - Published Version Download (192kB)
	Text (BAB 7) BAB 7.pdf - Published Version Download (267kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (285kB)
	Text (SKRIPSI FULL TEXT) SKRIPSI FULLTEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

The community's efforts in addressing musculoskeletal injuries can be done through medical and traditional treatments. Traditional treatment can lead to complications such as ischemia. The Health Belief Model assumes that health behavior is the result of individual beliefs in deciding whether or not to engage in such behavior. This study aims to determine the relationship between socioeconomic factors and community perceptions in addressing musculoskeletal injuries using the Health Belief Model. This study used a cross-sectional design, specifically an observational analytic type, conducted in the Tanah Datar Regency from November to December 2023. The sample size for this study was 352 individuals who filled out distributed questionnaires. The sampling technique used was consecutive sampling. This study employed the Chi-square test for bivariate analysis with a significance level set at p = 0.05. The results and conclusions of this study found a relationship between perceived susceptibility and education (p=0.010), occupation (p=0.001), and income (p=0.003); perceived benefit (p=0.000) and cues to action (p=0.009) with education; perceived barrier with education (p=0.003) and occupation (p=0.034); self-efficacy with education (p=0.003) and income (p=0.008); There was no relationship found between perceived severity and education (p=0.804), occupation (p=0.074), and income (p=0.478); perceived benefit with occupation (p=0.108) and income (p=0.103); perceived barrier with income (p=0.485); self-efficacy with occupation (p=0.401); cues to action with occupation (p=0.729) and income (p=0.064) in addressing musculoskeletal injuries in Tanah Datar Regency. Individuals with higher education tend to perceive more benefits in seeking medical treatment compared to traditional treatment. Keywords: musculoskeletal injuries, socio-economic, perception Upaya masyarakat dalam penindakan cedera muskuloskeletal dapat dilakukan dengan pengobatan medis dan tradisional. Pengobatan tradisional dapat mengakibatkan komplikasi seperti iskemia. Health Belief Model mengasumsikan perilaku kesehatan merupakan hasil dari keyakinan individu untuk mau atau tidak melakukan perilaku tersebut dalam mengambil keputusan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor sosio-ekonomi dengan persepsi masyarakat dalam penindakan cedera muskuloskeletal dengan metode health belief model. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang berjenis observasional analitik yang dilakukan di Kabupaten Tanah Datar dari bulan November sampai Desember 2023. Sampel pada penelitian ini berjumlah 352 orang dengan mengisi kuesioner yang dibagikan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan uji Chi-square untuk analisis bivariat dengan nilai p = (0,05) Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini mendapatkan hubungan perceived susceptibility dengan pendidikan (p=0,010), pekerjaan (p=0,001), dan pendapatan (p=0,003); perceived benefit (p=0,000) dan cues to action (p=0,009) dengan pendidikan; perceived barrier dengan pendidikan (p=0,003) dan pekerjaan (p=0,034); self-efficacy dengan pendidikan (p=0,003) dan pendapatan (p=0,008); Tidak terdapat hubungan perceived severity dengan pendidikan (p=0,804), pekerjaan (p=0,074), dan pendapatan (p=0,478); perceived benefit dengan pekerjaan (p=0,108) dan pendapatan (p=0,103); perceived barrier dengan pendapatan (p=0,485); self-efficacy dengan pekerjaan (p=0,401); cues to action dengan pekerjaan (p=0,729) dan pendapatan (p=0,064) dalam penindakan cedera muskuloskeletal di Kabupaten Tanah Datar. Masyarakat dengan pendidikan tinggi lebih banyak yang merasakan manfaat berobat ke dokter daripada ke sangkal putung. Kata Kunci : cedera muskuloskeletal, sosio-ekonomi, persepsi

Actions (login required)

View Item