Perbedaan Tampilan Klinis dan Laboratorium pada Pasien Tuberkulosis Anak dengan dan Tanpa Koinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) di RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2017-2021

Iffa, Muthiah (2024) Perbedaan Tampilan Klinis dan Laboratorium pada Pasien Tuberkulosis Anak dengan dan Tanpa Koinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) di RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2017-2021. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (141kB)
[img] Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (40kB)
[img] Text (BAB Penutup)
BAB Penutup.pdf - Published Version

Download (28kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (119kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Tuberkulosis merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian pada anak di seluruh dunia, terutama dihadapkan pada koinfeksi HIV. Gambaran tanpilan klinis dan laboratorium pada pasien TBC anak dapat dijadikan evaluasi untuk mempercepat penegakan diagnosis TBC-HIV pada anak, namun datanya belum jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan perbedaan tampilan klinis dan laboratorium pada pasien TBC anak dengan dan tanpa koinfeksi HIV di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini dilakukan secara observasional dengan pendekatan cross sectional dari data sekunder pasien TBC anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 2017-2021. Data yang dianalisis yaitu tampilan klinis (batuk, demam, penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, gizi kurang, pembesaran KGB, sesak nafas, kandidiasis oral, diare, dan TBC ekstra paru) dan laboratorium (hemoglobin, jumlah leukosit, trombosit, dan hitung jenis leukosit). Sebanyak 106 pasien dimasukkan ke dalam penelitian. Hasil penelitian didapatkan 20 (18,86%) anak dengan TBC mengalami koinfeksi HIV. Tampilan klinis yang dominan pada TBC anak yaitu batuk (99, 93,4%), demam (92, 86,6%), dan gizi kurang (79, 74,5%). Sebanyak (70,8%) anak TBC mengalami anemia. Perbedaan bermakna pada anak dengan koinfeksi HIV terlihat pada tampilan klinis kandidiasis oral (12; 60%; p=<0,001), pembesaran KGB (8; 40%; p=0,006), diare (9; 45%; p=<0,001), dan penurunan berat badan (15; 75%; p=0,001), serta temuan anemia (19; 95%; p=0,018). Kesimpulan penelitian ini yaitu tampilan klinis dan laboratorium pasien TBC anak dengan koinfeksi HIV dapat dijadikan instrument untuk skrining penyakit TBC anak dengan koinfeksi HIV di layanan kesehatan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: dr. Syandrez Prima Putra, M.Sc
Uncontrolled Keywords: TBC anak, koinfeksi HIV, tampilan klinis, hematologi
Subjects: R Medicine > RJ Pediatrics
Divisions: Fakultas Kedokteran > Profesi Dokter
Depositing User: S1 Pendidikan Kedokteran
Date Deposited: 20 May 2024 04:42
Last Modified: 20 May 2024 04:42
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/466860

Actions (login required)

View Item View Item