PERBEDAAN KADAR CALPROTECTIN CAIRAN PLEURA ANTARA EFUSI PLEURA TUBERKULOSIS DENGAN EFUSI PLEURA MALIGNA

ANGGIT, PUNGKAS WIBOWO (2024) PERBEDAAN KADAR CALPROTECTIN CAIRAN PLEURA ANTARA EFUSI PLEURA TUBERKULOSIS DENGAN EFUSI PLEURA MALIGNA. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (358kB)
[img] Text (bab 1)
BAB 1.pdf - Published Version

Download (177kB)
[img] Text (bab 7)
BAB 7.pdf - Published Version

Download (174kB)
[img] Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (205kB)
[img] Text (thesis full)
Tesis - dr. Anggit.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Efusi pleura merupakan salah satu manifestasi penyakit terkait paru yang paling sering ditemui. Jenis efusi pleura yang paling banyak ditemukan adalah efusi pleura jenis eksudat. Pembagian efusi pleura eksudat dibagi menjadi efusi pleura maligna (EPM) dan efusi pleura non maligna, dimana penyebab efusi pleura non maligna terbanyak disebabkan karena efusi pleuratuberkulosis (EPT). Penegekan diagnosis baku emas pada EPM yaitu denganditemukan sel kanker pada pemeriksaan sitologi cairan pleura, sedangkan EPT dengan ditemukan Mycobacterium tuberculosis pada pada media kultur Löwenstein-Jensen. Berbagai studi mendapatkan hasil positif sebanyak 36,4%pada cairan pleura jenis EPM dan 36,6% kasus yang ditemukan Mycobacterium tuberculosis pada media kultur Löwenstein-Jensen. Hasil positif yang rendah tersebut menjadi celah berbagai penelitian untuk menemukan manfaat pemeriksaan biomarker sebagai alat untuk mendiagnosis efusi pleura eksudat yang terjadi. Studi terbaru menemukan bahwa biomarker calprotectin cairan pleura menunjukan manfaat untuk membedakan EPT dengan EPM. Perbedaan peningkatan calprotectin pada kedua kelompok (EPT dan EPM) dikarenakan proses yang berbeda pada kedua kelompok. Kadar calprotectin yang meningkatkan akibat aktivitas neutrofil, damage-associated molecular pattern(DAMP), dan proliferasi dari sel kanker. Metode: Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional dengan penedekatan cross-sectional yang dilakukan di instalasi rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang selama 6 bulan. Subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 36 sampel. Sampel penelitian dilakukan pemeriksaan kadar calprotectin cairan pleura pada kedua kelompok menggunakan metode Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) dari Hycult Biotechnology (Uden, Belanda). Dilakukan uji beda secara statistik antara kedua kelompok dengan menggunakan SPSS 25. Hasil: Penelitian ini didapatkan hasil rerata kadar calprotectin cairan pleura pada EPT 2.142,04 ± 522,22 ng/ml dan pada EPM 564,7 ± 328,49 ng/ml. Dilakukan uji T tidak berpasangan dengan nilai p < 0,0001. Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar calprotectin cairan pleura yang bermakna antara efusi pleura tuberkulosis dengan efusi pleura maligna.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: dr. Roza Kurniati, Sp.PD-KP, FINASIM
Uncontrolled Keywords: Calprotectin, efusi pleura tuberkulosis, efusi pleura maligna
Subjects: R Medicine > RX Homeopathy
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 18 May 2024 07:17
Last Modified: 18 May 2024 07:17
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/466788

Actions (login required)

View Item View Item