IMPLIKASI MASHLAHAH MURSALAH BAGI HAK ASUH ANAK YANG BELUM MUMAYYIZ (HADHANAH) KEPADA AYAH PASCA PERCERAIAN ( Studi Putusan No. 358/Pdt.G/2023/PA.Dps)

Siti, Azila (2024) IMPLIKASI MASHLAHAH MURSALAH BAGI HAK ASUH ANAK YANG BELUM MUMAYYIZ (HADHANAH) KEPADA AYAH PASCA PERCERAIAN ( Studi Putusan No. 358/Pdt.G/2023/PA.Dps). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (174kB)
[img] Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I.pdf - Published Version

Download (480kB)
[img] Text (Bab IV Penutup)
Bab IV.pdf - Published Version

Download (226kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (319kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam (KHI) terdapat pada Pasal 105 huruf (a) Dalam hal terjadinya perceraian pemeliharaan anak yang belum Mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya. Akan tetapi pada putusan No. 358/Pdt.G/2023/PA.Dps. Majelis Hakim memutuskan bahwa anak yang belum Mumayyiz atau belum berumur 12 tahun diberikan kepada ayah kandung pasca perceraian. Adapun rumusan masalah dalam skripsi ini adalah (1) Apa faktor yang menyebabkan Majelis Hakim Pengadilan Agama Denpasar dalam putusan Nomor: 358/Pdt.G/2023/PA.Dps menetapkan anak yang belum Mumayyiz diasuh oleh ayah kandung?(2) Bagaimana Implikasi penetapan hakim terhadap anak yang belum Mumayyiz diasuh oleh ayah kandung bagi kehidupan anak dalam hubungan keluarga dan masyarakat?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana dasar yang digunakan Majelis hakim dalam memutuskan perkara hak asuh anak yang belum Mumayyiz kepada ayah kandung dalam perspektif hukum positif di Indonesia dan Implikasinya dalam Maslahah Mursalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan yuridis-normatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Majelis hakim memutuskan perkara hak asuh anak yang belum Mumayyiz kepada ayah kandung berdasarkan Maslahah Mursalah yaitu demi kepentingan masa depan anak. Penulis mengamati bahwa faktor yang menyebabkan hak asuh anak kepada ayah kandung karena ketidakhadiran ibu kandung dalam proses persidangan, ketidakbaikan perilaku ibu kandung terhadap anak selama dalam pengasuhan anak tersebut selalu dititipkan kepada bibinya sehingga anak tersebut merasa tidak nyaman dan mengalami gangguan psikologis juga demi kepentingan masa depan anak. Penetapan hakim tersebut berimplikasi pada anak, keluarga dan masyarakat. Kata Kunci : Hadhanah, Mumayyiz, Maslahah Mursalah

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Yasnawati, S.H., M.H Dr. Devianty Fitri, S.H., M.H
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: S1 Ilmu Hukum
Date Deposited: 17 May 2024 02:53
Last Modified: 17 May 2024 02:53
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/466672

Actions (login required)

View Item View Item