Juragan dan Anak Bagan: Potret Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan di Nagari Airhaji Pesisir Selatan (1970-2016)

Sri, Haryati Putri (2019) Juragan dan Anak Bagan: Potret Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan di Nagari Airhaji Pesisir Selatan (1970-2016). Masters thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
01 COVER JURAGAN DAN ANAK BAGAN.pdf - Published Version

Download (135kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I (Pendahuluan))
02 BAB I (PENDAHULUAN).pdf - Published Version

Download (475kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V (Kesimpulan))
03 BAB V (KESIMPULAN).pdf - Published Version

Download (192kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
04 DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (201kB) | Preview
[img] Text (Thesis Full Text)
05TESIS_FULL SRI HARYATI PUTRI_1620712009_ILMU SEJARAH_2019.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (26MB)

Abstract

Sesuai dengan namanya, yakni Nagari Airhaji, maka perkampungannya di dominasi dengan wilayah perairan dan pantai Secara umum, profesi nelayan dikategorikan sebagai kualifikasi masyarakat miskin. Mereka didera keterbatasan di bidang kualitas sumber daya manusia, akses, penguasaan teknologi, pasar dan modal. Ternyata, tidak semua nelayan dikategorikan dengan kehidupan terbelakang. Juragan sebagai pemodal bertindak sebagai induk semang hidup berkecukupan di bandingkan dengan masyarakat lainnya. Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber, interpretasi dan historiografi (penulisan). Nelayan buruh yang hanya bermodalkan tenaga beserta alat pancing sederhana, hanya menggantungkan penghidupannya pada seorang juragan selaku pemilik bagan. Terjadilah relasi patron-klien antara juragan dan anak bagan. Juragan sebagai pemilik bagan bertindak sebagai patron, sedangkan klien ditempati oleh anak bagan. Sisi lain mengungkapkan bahwa hubungan antara juragan dan anak bagan mengandung unsur eksploitasi dan dominasi. Akan tetapi, pola hubungan patron-klien lebih halus dan tak terlihat. Klien (anak bagan) tidak merasa adanya eksploitasi tersebut, karena pemberian bantuan berupa hutang dari juragan jauh lebih besar dan berlangsung intensif serta dalam jangka panjang. Tidak jarang seorang anak bagan terikat kerja dengan juragan hanya untuk melunasi hutang-hutangnya. Itulah kenapa pemilik bagan hidup dengan perekonomian di atas rata-rata dan tergolong kaya, sementara nelayan buruh (anak bagan) hidup dengan perekonomian seadanya, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Kata Kunci: Juragan, Anak Bagan, Nelayan, Patron-Klien, Airhaji

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Phil. Gusti Asnan
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: s2 ilmu sejarah
Date Deposited: 16 Jul 2019 12:00
Last Modified: 16 Jul 2019 12:00
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/46640

Actions (login required)

View Item View Item