Jenny, Tri Yuspita Sari (2019) HUBUNGAN ALEL HUMAN LEUKOCYTE ANTIGEN A*11 DENGAN KEJADIAN KARSINOMA NASOFARING PADA ETNIK MINANGKABAU DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover + Abstrak.pdf - Published Version Download (235kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (330kB) | Preview |
|
|
Text (BAB VI)
BAB Akhir.pdf - Published Version Download (207kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (927kB) | Preview |
|
Text (Tesis Full text)
Tugas Akhir ilmiah utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Latar Belakang : Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan keganasan sel skuamosa nasofaring yang etiologi dan epidemiologinya dipengaruhi oleh etnik di dunia. Etiologi KNF bersifat multifaktorial yaitu interaksi antara infeksi virus Epstein-Barr (EBV), faktor lingkungan dan faktor genetik. Human Leukocyte Antigen (HLA) merupakan alel yang berperan penting dalam presentasi antigen virus yang menentukan dampak respon imun terhadap infeksi EBV. HLA bersifat polimorfisme dan sangat bervariasi pada etnik yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dengan ditemukannya hubungan antara alel HLA dengan kejadian KNF. HLAA*11 diduga berhubungan dengan insiden KNF yang rendah karena kemampuan alel tersebut memicu sistem imun dalam melawan virus. Tujuan : Mengetahui hubungan antara HLA-A*11 dengan kejadian KNF pada etnik Minangkabau di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode : Penelitian analitik dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional), dilakukan terhadap 18 pasien KNF etnik Minangkabau dan 18 orang sehat etnik Minangkabau sebagai kontrol. Pada responden dilakukan pemeriksaan molekuler untuk melihat ekspresi HLA-A*11 dengan metode PCR-SSP (Polymerase Chain Reaction-Sequence Spesific Primer). Data dianalisis secara statistik dengan program komputer dan dinyatakan bermakna jika p <0.05. Hasil : Pada penelitian ini frekuensi HLA-A*11 ditemukan lebih banyak pada pasien kontrol (77,8%) dibandingkan dengan pasien KNF (66,7%), akan tetapi secara statistik tidak bermakna (p>0.05) Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan Alel HLA-A*11 dengan kejadian karsinoma nasofaring pada etnik Minangkabau. Kata kunci : Karsinoma nasofaring, HLA, virus Epstein Barr, PCR-SSP
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr.dr.Sukri Rahman, Sp.T.H.T.K.L(K), FICS, FACS |
Subjects: | R Medicine > RF Otorhinolaryngology |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 18 Jul 2019 15:09 |
Last Modified: | 18 Jul 2019 15:09 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/46634 |
Actions (login required)
View Item |