Gambaran Kejadian Post Dural Puncture Headache (PDPH) pada Pasien dengan Anestesi Spinal di RSUP Dr. M. Djamil Padang

Nadealsy, Evnia Putri (2024) Gambaran Kejadian Post Dural Puncture Headache (PDPH) pada Pasien dengan Anestesi Spinal di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover & Abstrak.pdf - Published Version Download (550kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (223kB)
	Text (Bab 6 Penutup) BAB 6 Penutup.pdf - Published Version Download (389kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (337kB)
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi Full Text - 2010311065 - Nadealsy Evnia Putri.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Anestesi spinal adalah salah satu jenis anestesi neuraksial yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri akibat tindakan medis yang akan dilakukan. Sakit kepala pasca pungsi dural dapat terjadi setelah dilakukannya tusukan pada dural dan telah menjadi salah satu efek dari anestesi spinal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian sakit kepala setelah anestesi spinal yang dilakukan sebelum tindakan medis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan teknik pengambilan data purposive sampling. Terdapat 42 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi penelitian yang diambil dari data primer pada catatan status anestesi pasien, serta wawancara singkat. Adapun analisis data hasil penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian mendapatkan prevalensi kejadian PDPH sebesar 26,2% yang didominasi terjadi pada kelompok usia 21-39 tahun, jenis kelamin perempuan, kelompok Indeks Massa Tubuh (IMT) normal, lokasi tusukan pada L3-L4, penggunan jarum anestesi spinal ukuran 25G, dan jenis tindakan non obstetrik. Namun, pada data penelitian ini terdapat beberapa variabel yang memiliki perbedaan frekuensi di masing-masing kategori yang cukup signifikan, sehingga ditemukan beberapa perbedaan dengan teori maupun hasil penelitian sejenis sebelumnya, seperti pada variabel Indeks Massa Tubuh (IMT) dan jenis tindakan. Adapun rata-rata karakteristik nyeri yang dirasakan berada dalam skala nyeri ringan, lokasi nyeri pada bagian frontal, dan munculnya onset pada 48 jam setelah tindakan.

Actions (login required)

View Item