Yanfatriani, Elsa (2023) Tren Cuaca Ekstrim Dan Bencana Hidrometeorologi Di Sumatera Selama 2008-2020 Dari Data Integrated Multi-Satellite Retrievals For GPM (IMERG) Dan BNPB. Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (159kB) |
|
Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (44kB) |
|
Text (BAB V (Kesimpulan))
BAB Akhir (Kesimpulan).pdf - Published Version Download (33kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (281kB) |
|
Text (Tugas Akhir utuh (fulltext))
Tugas Akhir utuh (fulltext).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (8MB) |
Abstract
Berbagai peristiwa cuaca ekstrim yang diikuti oleh bencana hidrometeorologi memberikan dampak signifikan di Sumatera. Namun, penelitian mengenai korelasi antara tren indeks cuaca ekstrim dan tren bencana hidrometeorologi di wilayah ini masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis tren cuaca ekstrim dan bencana hidrometeorologi di Sumatera pada periode 2008-2020. Data curah hujan diperoleh dari Integrated Multi-satellite Retrievals for GPM (IMERG), dan data bencana hidrometeorologi berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Penelitian ini menggunakan berbagai indeks curah hujan ekstrim, termasuk PRCPTOT, R85P, R95P, R99P, CWD, CDD, R1mm, R10mm, R20mm, R50mm, RX1Day, RX5Day, dan SDII. Bencana hidrometeorologi yang dianalisis melibatkan banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran hutan serta lahan. Indeks ekstrim dihitung menggunakan metode Sen’s Slope, dan korelasi antara indeks cuaca ekstrim dan bencana hidrometeorologi diukur dengan korelasi Kendall Tau. Secara keseluruhan, indeks R99P, R50mm, Rx1day dan SDII menunjukkan tren penurunan yang signifikan, sedangkan indeks CWD menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Uji Korelasi Kendall Tau menunjukkan bahwa indeks CWD berkorelasi positif paling banyak dengan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung. Bencana banjir juga berkorelasi positif paling banyak dengan MJO fase 3 dan fase 4 dibandingkan dengan bencana hidrometeorologi lainnya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. techn. Marzuki |
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika |
Depositing User: | s2 fisika fisika |
Date Deposited: | 24 Apr 2024 02:23 |
Last Modified: | 24 Apr 2024 02:23 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/466055 |
Actions (login required)
View Item |