Selvi, Aliyya Mirza (2019) Penghimpunan Dana Pihak Ketiga pada Bank Nagari Cabang Utama Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover)
File 1 (Cover).pdf - Published Version Download (137kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
File 2 (BAB 1).pdf - Published Version Download (205kB) | Preview |
|
|
Text (Penutup)
File 3 (Penutup).pdf - Published Version Download (188kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
File 4 (Daftar Pustaka).pdf - Published Version Download (238kB) | Preview |
|
Text (TA utuh)
File 5 (TA utuh).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (813kB) |
Abstract
Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, salah satu peran pendukungnya sebut saja di bidang perekonomian yang saat ini tidak lepas dari peran lembaga keuangan yang berfungsi sebagai pengatur perkembangan lalu lintas di bidang keuangan yang salah satu lembaganya adalah bank. Menurut Undang Undang No.10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa pengertian bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam proses pembayaran dan peredaran uang, serta menghimpun dana dari masyarakat yang membutuhkan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 31 mengenai perbankan, Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi melancarkan lalu lintas pembayaran. Secara umum, bank merupakan salah satu lembaga yang menyediakan fasilitas jasa baik dalam hal penyimpanan, penyaluran, penukaran hingga jasa perantara terlihat terus mengembangkan penyediaan jasa-jasa tersebut guna mengikuti tuntunan kemajuan perekonomian yang begitu pesat baik dalam cara bertransaksi, cara penukaran hingga pengambilan dana yang semakin modern. Dari beberapa jasa tersebut, peran serta bank di dalam penghimpunan dana (funding) yang ada di masyarakat menjadikannya sebagai salah satu indikator inflasi penting dan bersama pemerintah dapat bekerjasama untuk menjaga tingkatan inflasi serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia. Kemampuan bank untuk menghimpunkan dana dalam ruang lingkup besar. Semakin banyak jumlah bank yang beroperasi dimana – mana, maka persaingan untuk menarik atau menghimpun dana dari masyarakat semakin meningkat sehingga bank harus melakukan tindakan pendekatan kegiatan operasional hingga mencapai tujuan dalam menghimpun dana tersebut. Karena dana merupakan inti dari suatu bank sehingga tanpa ada dana maka tidak akan berjalan dengan lancar kegiatan operasional suatu bank. Tidak hanya dana dari masyarakat, sumber – sumber dana pada bank juga ada berasal dari bank itu sendiri dengan contoh setoran modal pemegang saham, cadangan – cadangan bank, laba bank yang belum dibagi kemudian dana yang berasal dari lembaga lain seperti pinjaman antar bank, kredit likuiditas dari Bank Indonesia dan surat berharga pasar uang. Baru kemudian disusul dengan sumber dana yang berasal dari masyarakat seperti giro, tabungan dan deposito. Jika dibandingkan dengan ketiga sumber dana bank, secara garis besar perkiraan 70% sumber dana bank banyak berasal dari dana masyarakat. Namun dengan seiringnya banyak nasabah bank yang berasal dari dana pihak ketiga atau dana masyarakat, juga tentu tidak lepas dari masalah atau kesalahan yang kecil hingga yang besar. Oleh karena itu, pada setiap perusahaan atau organisasi tak terkecuali juga dengan bank selalu ada pihak pihak yang berperan sebagai pengendalian internal terhadap masalah yang terjadi selama kegiatan operasional bank berlangsung. Pengendalian internal itu sendiri merupakan salah satu komponen yang penting dalam manajemen bank yang dimana secara efektif dapat membantu pengurusan bank dalam menjaga aset, menghindari dan mengurangi resiko terjadinya kerugiaan,kecurangan dan penyimpangan, menjamin tersedianya pelaporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya serta meningkatkan kedisiplinan terhadap ketetapan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan dilaksanakan pengendalian internal yang benar dan efektif akan menjadi tanggung jawab tidak hanya bagi petinggi bank, namun bagi semua pihak bank yang terlibat dalam kegiatan operasional bank. Tidak lupa juga semua pihak juga bertanggung jawab daam meningkatkan Risk Culture yang efektif pada organisasi bank sehingga pengendalian internal harus mendapatkan perhatian khusus mengingat salah satu faktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan kegiatan usaha adalah adany kelemahan dalam pelaksanaan pengendalian internal atau beberapa aspek yang perlu diperbaharui dan ditindaklanjutkan demi mencapai tujuan utama suat bank dengan dalam keadaan kelancaran kegiatan operasional bank yang baik.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Drs. Amsal Djunid, M.Bus, Ak |
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > D3 Akuntansi |
Depositing User: | d3 akuntansi akuntansi |
Date Deposited: | 10 Jul 2019 11:50 |
Last Modified: | 10 Jul 2019 11:50 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/46501 |
Actions (login required)
View Item |