Analisis perbedaan faktor risiko anak balita stunting dan tidak stunting berdasarkan infant young child feeding practice di wilayah kerja Puskesmas Pagambiran Padang

Maharani, Permata Sari (2024) Analisis perbedaan faktor risiko anak balita stunting dan tidak stunting berdasarkan infant young child feeding practice di wilayah kerja Puskesmas Pagambiran Padang. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Abstrak)
1. COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (73kB)
[img] Text (BAB I)
2. BAB I (PENDAHULUAN).pdf - Published Version

Download (159kB)
[img] Text (BAB VII (PENUTUP))
3. BAB VII (PENUTUP).pdf - Published Version

Download (42kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
4. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (281kB)
[img] Text (Full Text)
5. Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Infant Young Child Feeding (IYCF) Practice merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kelangsungan hidup seorang anak dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan faktor risiko anak balita stunting dan tidak stunting berdasarkan indikator IYCF Practice di wilayah kerja Puskesmas Pagambiran Padang. Penelitian ini menggunakan desain case control, dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pagambiran Padang pada bulan Agustus-September 2023. Pengambilan sampel menggunakan concecutive sampling yang berjumlah 138 anak balita berusia 24-48 bulan, masing-masing kelompok berjumlah 69 anak balita. Pengumpulan data menggunakan kuesioner IYCF Practice World Health Organization (WHO). Penelitian ini dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan chi-square dan multivariat menggunakan regresi logistik berganda dengan metode backward. Hasil penelitian didapatkan prevalensi paling banyak pada faktor risiko Air Susu Ibu (ASI) tidak Eksklusif (64,5%), dan makan makanan tidak sehat (80,4%). Pada analisis bivariat didapatkan faktor risiko tidak ASI saja pada dua hari pasca kelahiran (p = 0,045 OR 2,262 95% CI 1,082-4,728) dan keragamanan makan minimal (p = 0,000 OR 6,75 95% CI 2,567-17,752) berhubungan signifikan dengan stunting. Faktor yang paling mempengaruhi kejadian stunting adalah keragaman makan minimal (p= 0,000 OR 6,443 CI 95% 2,385-17,403) dan anak yang tidak makan dengan keragaman makan minimal 6,443 kali berisiko mengalami stunting. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya hubungan yang signifikan antara IYCF practice terhadap kejadian stunting. Diharapkan edukasi tentang pentingnya praktik pemberian makan dengan keragaman makanan pada anak dan balita dapat ditingkatkan. Kata kunci : Infant Young Child Feeding (IYCF) Practice, Stunting

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Prof. Dr. dr. Yusrawati, Sp.OG, Subsp. K.Fm
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kebidanan
Depositing User: S2 Kebidanan kebidanan
Date Deposited: 29 Feb 2024 04:48
Last Modified: 29 Feb 2024 04:48
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/464493

Actions (login required)

View Item View Item