SANGGAR SENI PUTI BUNGO AWAN DI NAGARI SITUMBUK KECAMATAN SALIMPAUNG KABUPATEN TANAH DATAR 1991– 2022

Ihsan, Ramadhani (2023) SANGGAR SENI PUTI BUNGO AWAN DI NAGARI SITUMBUK KECAMATAN SALIMPAUNG KABUPATEN TANAH DATAR 1991– 2022. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text Cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (432kB)
	Text (BAB 1) BAB 1.pdf - Published Version Download (940kB)
	Text BAB akhir atau kesimpulan.pdf - Published Version Download (221kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (591kB)
	Text (Skripsi Full) Skripsi full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul ‘Sanggar Puti Bungo Awan Di Nagari Situmbuk Kecamatan Salimpaung Tahun 1991– 2022’. Skripsi ini membahas tentang organisasi kesenian Minangkabau yaitu Sanggar Puti Bungo Awan di Nagari Situmbuk. Sanggar ini awalnya berdiri pada tahun 1991 yang didirikan oleh Wafdi, awal didirikannya Sanggar Puti Bungo Awan untuk mengembangkan kesenian Minangkabau yang ada di Nagari Situmbuk dan ingin mengantisipasi kenakalan remaja yang berada di Nagari Situmbuk. Tahun 1997 Sanggar Puti Bungo Awan memiliki beberapa kendala yang dialami, sehingga Sanggar Puti Bungo Awan berhenti berorganisasi untuk sementara waktu. Tahun 2006 Sanggar Puti Bungo Awan didirikan kembali oleh Amril Bustian karena Amril Bustian ingin menyingkirkan budaya orgen tunggal yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat Nagari Situmbuk.dan menggabungkan kesenian tradisional dengan kesenian kontemporer. Selain hal tersebut skripsi ini juga membahas tentang prestasi sanggar, pemberdayaan sanggar, permasalahan sanggar dan dampak positif sanggar terhadap masyarakat Nagari Situmbuk. Penelitian ini menggunakan metode penelitian ilmu Sejarah. Tahap pertama yaitu heuristik, dengan melakukan studi pustaka dan studi sejarah lisan. Tahap kedua yaitu kritik, dalam penulisan sejarah terdapat dua kritik yaitu intern dan ekstren. Tahap ketiga yaitu interpretasi, adalah menganalisis data agar didapatkan fakta-fakta yang akurat untuk dijadikan sebagai fakta sejarah. Tahap keempat yaitu historiografi, adalah tahap penulisan sejarah menjadi sebuah karya ilmiah berupa skripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Bagaimana kehidupan masyarakat Situmbuk dan bagaimana masuknya seni tradisi dan moderen di Situmbuk, sehingga terbentungak sanggar. Berdirinya Sanggar Puti Bungo Awan, sanggar ini masih belum mempunyai banyak kegiatan, sanggar ini hanya fokus kepada latihan tari tradisional saja dan mengalami vakum sementara.. Setelah kembali berdiri, sanggar ini kembali membangun organisasi kesenian ini dengan melengkapi alat musik dan alat tari, dan pencampuran aliran musik tradisi dan moderen, sehingga sanggar ini memiliki banyak prestasi dan mengisi penampilan diberbagai acara. Sanggar ini juga mendapatkan pemberdayaan dari pemerintah. Sanggar Puti Bungo Awan mempunyai banyak permasalahan di dalam organisasi Sanggar seperti permasalahan manajemen, tempat, anggota, kegiatan dan keuangan. tetapi para anggota Sanggar Puti Bungo Awan sudah mulai mengatasi permasalahan organisasi yang mereka alami. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa Sanggar Puti Bungo Awan ini dapat mengantisipasi kenakalan remaja di Nagari Situmbuk dan menyingkirkan budaya orgen tunggal di Nagari Situmbuk. Selain itu Sanggar Puti Bungo Awan juga memiliki dampak dalam memajukan kesenian tradisional Minangkabau dan menggabungkan kesenian tradisional dengan kesenian kontemporer di Nagari Situmbuk, sehingga menyebabkan nama Nagari Situmbuk dikenal oleh orang luar.

Actions (login required)

View Item