BIOMONITORING PENCEMARAN MIKROPLASTIK MENGGUNAKAN IKAN KUWE (Caranx latus) DAN ANALISIS MIKROPLASTIK PADA AIR PERMUKAAN DI PESISIR TELUK BUNGUS, SUMATRA BARAT

Fitri, Yuranda (2024) BIOMONITORING PENCEMARAN MIKROPLASTIK MENGGUNAKAN IKAN KUWE (Caranx latus) DAN ANALISIS MIKROPLASTIK PADA AIR PERMUKAAN DI PESISIR TELUK BUNGUS, SUMATRA BARAT. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK TESIS FITRI YURANDA.pdf - Published Version

Download (62kB)
[img] Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 TESIS FITRI YURANDA.pdf - Published Version

Download (122kB)
[img] Text (BAB Akhir)
BAB Akhir TESIS FITRI YURANDA.pdf - Published Version

Download (37kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA TESIS FITRI YURANDA.pdf - Published Version

Download (221kB)
[img] Text (TESIS FULL TEKS)
TESIS FITRI YURANDA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pencemaran mikroplastik di perairan terus menjadi perhatian utama karena potensinya merugikan organisme hidup dan ekosistem air. Biomonitoring pencemaran mikroplastik menggunakan ikan sebagai bioindikator untuk memantau tingkat pencemaran mikroplastik dilingkungan perairan. Penelitian bertujuan mengidentifikasi kelimpahan dan karakteristik mikroplastik pada ikan kuwe (Caranx latus) dan air permukaan di pesisir Teluk Bungus, Sumatra Barat. Sampel air dan ikan kuwe diambil dari 3 lokasi yang berbeda di Teluk Bungus. Kelimpahan rata-rata mikroplastik pada sampel ikan kuwe di pencernaan sebesar 21,63 ± 3,99 partikel/ikan, dan di pernapasan sebesar 9,23 ± 1,92 partikel/ikan sedangkan di air permukaan berkisar antara 55,89 ± 7,98 partikel/L. Bentuk mikroplastik paling tinggi adalah fiber, pada ikan kuwe 25,47% dan pada air permukaan 41,79%. Warna mikroplastik paling dominan adalah merah 17,03% pada ikan kuwe, dan 24,15% pada air permukaan. Ukuran mikroplastik teridentifikasi paling banyak adalah <0,5 mm pada ikan kuwe 56,89% dan air permukaan 59,14%. Jenis polimer mikroplastik yang ditemukan pada ikan kuwe dan air permukaan adalah PE, PVC, PET, dan PS dan paling dominan adalah PE, 46,50% pada ikan kuwe dan 57,20% pada air permukaan. Berdasarkan karakteristiknya, mikroplastik diidentifikasi lebih banyak pada pencernaan dibandingkan pernafasan (p<0,05). Nilai BCF rata-rata keseluruhan 0,0020 menunjukkan konsentrasi mikroplastik dalam jaringan ikan dalam kelompok rendah. Analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara kelimpahan mikroplastik pada ikan kuwe dan air permukaan Teluk Bungus (r = 0,0951). Hasil ini menunjukkan bahwa ikan kuwe dapat digunakan sebagai indikator dalam biomonitoring yang efektif untuk mengukur tingkat pencemaran mikroplastik di Teluk Bungus. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang distribusi dan dampak pencemaran mikroplastik di perairan pesisir Teluk Bungus, serta menyediakan dasar untuk pengembangan strategi pengelolaan yang efektif dalam mengurangi pencemaran mikroplastik di masa mendatang. Kata kunci: Air permukaan, Biomonitoring, Caranx latus, Mikroplastik, Teluk Bungus

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr.Eng.Zulkarnaini,S.Si.,M.T.
Uncontrolled Keywords: Air permukaan, Biomonitoring, Caranx latus, Mikroplastik, Teluk Bungus
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 teknik lingkungan
Date Deposited: 26 Feb 2024 03:42
Last Modified: 26 Feb 2024 03:42
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/463347

Actions (login required)

View Item View Item