Analisis Makna Eksperiensial dalam Ungkapan Penyintas Bencana Alam dalam Teks Jurnalistik

Yusda, Maharaniguna (2024) Analisis Makna Eksperiensial dalam Ungkapan Penyintas Bencana Alam dalam Teks Jurnalistik. Masters thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (170kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (203kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf - Published Version Download (48kB)
	Text (Full text) FULL TESIS.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (174kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana para penyintas bencana alam di Indonesia menafsirkan pengalaman mereka pasca bencana yang mempengaruhi mereka secara pribadi ataupun lingkungan sekitar mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menganalisis ujaran langsung dan tidak langsung dari para penyintas yang menuturkan pengalamannya terkait kebencanaan yang ia alami pribadi. Penelitian ini dianalisis menggunakan struktur transitivitas sebagai alat bedah untuk mengeksplorasi makna eksperiensial, merujuk pada konsep teori Sistemik Fungsional Linguistik (SFL) oleh Halliday. Analisis transitivitas terdiri dari tiga elemen dasar yaitu Proses, Partisipan, dan Circumstance. Sumber data penelitian ini diambil dari 40 teks artikel dari media daring mainstream di Indonesia yang diterbitkan antara Juni 2018 sampai Mei 2023, yang memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. Ditemukan 29 artikel yang berisi ujaran langsung dan 11 artikel yang berisi laporan wartawan. Secara total, terdapat 195 klausa yang mengandung ujaran langsung dan 18 klausa yang berasal dari laporan berita. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyintas menggambarkan pengalaman mereka dengan berbagai bentuk proses. Namun, kecenderungan yang ditemukan bahwa proses material yang paling banyak digunakan dengan persentase 50,2% menginterpretasikan adanya peristiwa fisik dan nyata yang berdampak pada kerusakan lanskap bumi, baik infrastruktur ataupun lingkungan sekitar. Pada pemilihan partisipan ditemukan kecenderungan bahwa keterlibatan benda mati inanimate selaku bencana alam yang aktif selaku pelaku memberikan tindakan kepada inanimate juga. Hal ini menunjukkan adanya peperangan antar unsur-unsur tak bernyawa. Penelitian ini diharapkan berkontribusi dalam mitigasi kebencanaan, menambah narasi publik dan menjadi memori kolektif untuk mengetahui tragisnya bencana alam. Diharapkan pembaca mendapatkan pengalaman dari penyintas dan tahu tindakan apa yang harus dilakukan saat bencana alam terjadi untuk meminimalisir korban jiwa.

Actions (login required)

View Item