Irene, Puspa Dewi (2024) POTENSI TUMBUHAN OBAT SUMATERA BARAT DALAM PENANGANAN COVID 19. Doctoral thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (305kB) |
|
Text (Bab 1)
Bab 1.pdf - Published Version Download (308kB) |
|
Text (Kesimpulan dan Saran)
Penutup_2.pdf - Published Version Download (268kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka_2.pdf - Published Version Download (335kB) |
|
Text (Disertasi Full Text)
Disertasi Full.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Covid 19 merupakan penyakit pneumonia yang menjadi pandemi terbesar yang dialami manusia dalam beberapa dekade terakhir dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Virus SARS-CoV-2 merupakan virus penyebab Covid 19 telah bermutasi dan menyebabkan penyakit lebih mudah menular, meningkatkan resiko reinfeksi dan mengurangi aktivitas vaksin, sehingga harus ditangani dengan baik. Pendekatan imunomodulator merupakan penanganan yang masih menjadi pilihan untuk mengatasi Covid 19. Di awal infeksi, penanganan ditujukan untuk mengurangi penyebaran virus dengan senyawa imunostimulan, dan pada tahap lanjut, penanganan ditujukan untuk mengurangi resiko badai sitokin dengan senyawa imunosupresan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi tumbuhan obat Sumatera Barat untuk menangani Covid 19 dengan pendekatan imunomodulator. Dilakukan skrining tumbuhan obat Sumatera Barat sebagai imunomodulator dengan metode bioassay guided fractionation. Sebanyak 21 ekstrak tumbuhan obat Sumatera Barat diskrining secara in vitro dengan parameter cell viability, sekresi IL-6 dan TNF-α, dan aktivitas fagositosis. Dari 21 ekstrak tersebut, dipilih ekstrak Garcinia cowa Roxb. sebagai tumbuhan obat yang akan diuji lebih lanjut. Hal ini didasarkan kemampuan ekstrak Garcinia cowa Roxb. yang tidak toksik terhadap sel Raw 264,7 pada konsentrasi 50 µg/mL, mampu menekan sekresi IL-6 dan menghambat aktivitas fagositosis sel Raw 264,7, sehingga disimpulkan ekstrak Garcinia cowa Roxb. memiliki aktivitas sebagai anti inflamasi. Ekstrak Garcinia cowa Roxb. difraksinasi dengan pelarut heksan, etil asetat dan butanol. Terhadap fraksi heksan, etil asetat dan butanol dilakukan skrining dengan parameter yang sama. Didapatkan hasil bahwa fraksi heksan pada dosis 25 µg/mL tidak toksik terhadap sel Raw 264,7, mampu menekan sekresi IL-6 dan TNF-α, menghambat aktivitas fagositosis sel Raw 264,7, sehingga disimpulkan fraksi heksan memiliki aktivitas sebagai anti inflamasi. Fraksi heksan diisolasi dengan metode kromatografi kolom dan dimurnikan dengan kromatotron. Didapatkan 1 (satu) senyawa yaitu TPTQ dan 3 subfraksi. Senyawa TPTQ diidentifikasi secara organoleptis, KLT, spektrofotometri UV, dan HPLC dengan pembanding standar TPTQ koleksi Laboratorium Penelitian. Hasil yang didapat, senyawa TPTQ hasil isolasi sesuai dengan standar. Terhadap salah satu dari 3 subfraksi dilakukan pemurnian dengan recycling HPLC, dan didapatkan senyawa cowanin. Terhadap senyawa TPTQ dan cowanin dilakukan pengujian in silico dengan protein NF-ĸB (kode PDB: 2RAM) dengan tujuan memprediksi aktivitas imunomodulator senyawa isolat. Hasil yang didapat afinitas TPTQ dan cowanin dengan 2RAM lebih besar dibandingkan native ligan, sehingga dapat dikatakan bahwa TPTQ dan cowanin memiliki efek imunomodulator. Hasil in silico dibuktikan dengan pengujian in vitro dan in vivo. Pengujian in vitro dilakukan dengan parameter sitotoksisitas senyawa terhadap sel raw 264,7, pengaruh senyawa terhadap sekresi IL-6 dan TNF-α, aktivitas fagositosis dan pengujian p-NF-ĸB dan p-IKB-α. Hasil pengujian in vitro yaitu senyawa TPTQ dan cowanin pada dosis 25 µg/mL tidak toksik terhadap sel Raw 264,7, senyawa isolat menekan sekresi IL-6 dan TNF-α, menghambat aktivitas fagositosis dan mengurangi aktivitas p-NF-ĸB dan p-IKB-α. Dari hasil pengujian in vivo senyawa TPTQ didapatkan hasil bahwa TPTQ pada dosis 25 mg/kg BB memiliki aktivitas sebagai anti inflamasi karena dapat menekan konsentrasi NK cell, CD8+, dan IL-6 dalam serum darah mencit. Dari keseluruhan rangkaian penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan, tumbuhan obat Sumatera Barat yang berpotensi dikembangkan sebagai agen imunomodulator dalam penanganan Covid 19 adalah Garcinia cowa Roxb. dan senyawa dalam tumbuhan obat Sumatera Barat yang berpotensi dikembangkan sebagai agen imunomodulator dalam penanganan Covid 19 adalah TPTQ dan cowanin.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. apt. Dachriyanus, Ph.D. |
Uncontrolled Keywords: | bioassay guided fractination, imunomodulator, anti inflamasi, Garcinia cowa Roxb., ELISA, western blot |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Pascasarjana (S3) |
Depositing User: | s3 farmasi farmasi |
Date Deposited: | 21 Feb 2024 03:22 |
Last Modified: | 21 Feb 2024 03:22 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/462439 |
Actions (login required)
View Item |