KELAINAN SENDI TEMPOROMANDIBULA PADA PENDERITA BRUXISM

Rhealina, Asfia (2021) KELAINAN SENDI TEMPOROMANDIBULA PADA PENDERITA BRUXISM. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (770kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (517kB)
[img] Text (Bab 4 Penutup)
BAB 4 Penutup.pdf - Published Version

Download (279kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (440kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (11MB)

Abstract

Sendi temporomandibula merupakan sendi yang menghubungkan antara mandibula dengan tulang temporal dan berfungsi mengontrol pergerakan rahang agar dapat membuka dan menutup mulut. Kelebihan beban akibat adanya aktivitas parafungsional, seperti bruxism dapat menyebabkan kelainan sendi temporomandibula. Tujuan penulisan literature review ini adalah untuk mengetahui kelainan sendi temporomandibula pada penderita bruxism. Sejumlah literature menjelaskan bahwa prevalensi kelainan sendi temporomandibula pada penderita bruxism sebesar 82% dengan tanda dan gejala, antara lain nyeri pada sendi temporomandibula/artralgia, nyeri miofasial/mialgia, keterbatasan bukaan mulut, bunyi sendi, penguncian sendi dan berdasarkan pemeriksaan radiografi panoramik terjadi remodeling tulang pada angulus mandibula. Penggunaan alat diagnosis elektromiografi menunjukkan penderita sleep bruxism terkait dengan adanya nyeri miofasial, sedangkan penggunaan polisomnografi menunjukkan sleep bruxism memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terjadi pada penderita kelainan sendi temporomandibula dan lebih mungkin terjadi pada orang dengan nyeri miofasial yang lebih sedikit. Penderita bruxism memperoleh diagnosis grup I RDC/TMD, yaitu nyeri miofasial dan multipel diagnosis kelainan sendi temporomandibula, dengan diagnosis grup I RDC/TMD yang lebih banyak. Adanya faktor psikologis seperti stres dapat menyebabkan terjadinya bruxism berkelanjutan yang akan mengakibatkan terjadinya kelainan sendi temporomandibula. Tingkat depresi dan gejala fisik non-spesifik yang sedang/berat akan meningkat seiring dengan adanya nyeri terkait kelainan sendi temporomandibula dan bruxism.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: drg. Eni Rahmi, Sp. Pros
Uncontrolled Keywords: bruxism, kelainan sendi temporomandibula
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions: Fakultas Kedokteran Gigi
Depositing User: s1 pendidikan dokter gigi
Date Deposited: 19 Feb 2024 02:39
Last Modified: 19 Feb 2024 02:39
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/462087

Actions (login required)

View Item View Item