Amanda, Yulita Amalia (2024) STUDI ANALISIS MOLEKULER DAN TOKSISITAS PEPTIDA CAIRAN SELOM LANDAK LAUT (Arbacia lixula) SEBAGAI ANTIPROLIFERASI PADA TRIPLE NEGATIVE BREAST CANCER: STUDI IN SILICO. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (111kB) |
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (211kB) |
|
Text (BAB 7 Penutup)
BAB 7 Penutup.pdf - Published Version Download (65kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (171kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Manda Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Triple Negative Breast Cancer (TNBC) merupakan satu di antara subtipe kanker payudara yang memiliki tingkat diferensiasi paling buruk dan tingkat proliferasi paling tinggi. Tingkat heterogenitasnya yang tinggi menyebabkan efektivitas terapi yang ada saat ini masih rendah. Hal ini menjadi tantangan dalam terapi TNBC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi Arbacia lixula sebagai agen terapi baru untuk TNBC dengan melakukan analisis toksisitas serta potensi cairan selom Arbacia lixula dalam menghambat proliferasi sel kanker TNBC menggunakan metode in silico. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak UCSF Chimera untuk memodelkan delapan cairan peptida selom Arbacia lixula. Struktur protein EGFR, JAK2, dan AKT diunduh melalui website http://www/rcsb.org dengan format .pdb dan dibersihkan menggunakan aplikasi Biovia Discovery Studio 2021. Untuk mengetahui toksisitas peptida digunakan website ToxinPred. Molecular docking dilakukan menggunakan perangkat lunak Molecular Operating Environment (MOE). Peptida B memiliki ikatan terkuat yang mengikat ATP binding pocket protein EGFR dan JAK2, yaitu dengan nilai afinitas ikatan sebesar -9,45 kkal/mol dan -10,45 kkal/mol. Peptida B juga membentuk interaksi yang sama dengan ATP pada residu asam amino protein target EGFR dan JAK2. Peptida C memiliki nilai afinitas ikatan sebesar -10,07 kkal/mol, jauh lebih kuat dari ATP sebagai ikatan alami protein AKT (-7,58 kkal/mol) serta membentuk dua ikatan yang sama dengan ATP pada residu asam amino Asp493 dan Lys179. Sifatnya yang non-toksik membuat peptida B dan C cairan selom Arbacia lixula memiliki potensi besar sebagai agen antiTNBC. Kedua peptida tersebut dapat menghentikan aktivitas protein yang penting untuk proliferasi sel TNBC, seperti EGFR, JAK2, dan AKT, melalui mekanisme inhibitor kompetitif ATP. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa seluruh peptida cairan selom Arbacia lixula bersifat nontoksik, serta peptida B dan C cairan selom Arbacia lixula berpotensi sebagai kandidat antiproliferasi pada TNBC secara in silico.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Dessy Arisanty, M.Sc |
Uncontrolled Keywords: | Arbacia lixula, molecular docking, proliferasi, Triple-Negative Breast Cancer, toksisitas. |
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 15 Feb 2024 03:02 |
Last Modified: | 15 Feb 2024 03:02 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/462053 |
Actions (login required)
View Item |