Kevin, Nathaniel Cuandra (2024) EKSPLORASI POTENSI PEPTIDA CAIRAN SELOM LANDAK LAUT (Arbacia lixula) SEBAGAI NOVEL TERAPI TRIPLE NEGATIVE BREAST CANCER MELALUI MEKANISME PENGHAMBATAN PROGRESI SIKLUS SEL DAN ANGIOGENESIS: STUDI IN SILICO. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover and Abstract)
Abstrak.pdf - Published Version Download (230kB) |
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (146kB) |
|
Text (BAB 7 Penutup)
BAB 7 Penutup.pdf - Published Version Download (128kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (155kB) |
|
Text (Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Triple-negative breast cancer (TNBC) merupakan suatu keganasan pada payudara dengan tingkat heterogenitas yang tinggi. Saat ini, efikasi pengobatan yang rendah masih menjadi tantangan dalam menghadapi TNBC. Mengatasi hal tersebut, Arbacia lixula berpotensi menjadi agen terapi baru pada TNBC. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis toksisitas, alergenisitas, dan potensi peptida cairan selom Arbacia lixula sebagai agen penghambat progresi siklus sel dan angiogenesis sel kanker TNBC secara in silico. Delapan peptida cairan selom Arbacia lixula dimodelkan dengan perangkat lunak UCSF Chimera. Semua peptida diskrining menggunakan webserver ToxinPred dan AllerTop v2.0 untuk memprediksi toksisitas dan alergenisitasnya. Struktur 3D protein GSK3B, CDK2, dan VEGFR2 diambil dari database PDBJ. Molecular docking dilakukan menggunakan software (Molecular Operating Environment) MOE. Peptida 4 memiliki nilai afinitas ikatan terkuat mengikat ATP binding pocket protein GSK3β dan VEGFR2, yakni -11,57 kkal/mol dan -11,18 kkal/mol. Peptida 4 juga membentuk 1 interaksi yang sama dengan ATP, sebagai ligan alami, pada residu asam amino GSK3B dan VEGFR2. Peptida 1 memiliki nilai afinitas ikatan -10,16 kkal/mol, jauh lebih kuat daripada ATP sebagai ligan alami protein CDK2 (-7,87 kkal/mol), dan membentuk dua interaksi yang sama dengan ATP pada residu asam amino Asp86 dan Lys129. Peptida 1 dan peptida 4 cairan selom Arbacia lixula mempunyai potensi besar sebagai agen antiTNBC karena karakteristiknya yang non-toksik, non-alergen, dan mampu menghambat aktivitas protein yang berperan penting dalam progresi siklus sel serta angiogenesis TNBC, yaitu GSK3B, CDK2, dan VEGFR2, melalui mekanisme inhibitor kompetitif ATP secara in silico.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Dessy Arisanty, M.Sc |
Uncontrolled Keywords: | Alergenisitas, Arbacia lixula, molecular docking, Triple-Negative Breast Cancer, toksisitas. |
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 15 Feb 2024 03:01 |
Last Modified: | 15 Feb 2024 03:01 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/462051 |
Actions (login required)
View Item |