Handayani, Tuti (2024) PENGEMBANGAN BIOSORBEN KULIT JAGUNG UNTUK MENYERAP ZAT WARNA METHYLENE BLUE DAN INDIGO CARMINE DENGAN TEKNIK MODIFIKASI MENGGUNAKAN PUTIH TELUR ITIK. Doctoral thesis, Universitas Andalas.
Text (cover)
1. COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (145kB) |
|
Text (Pendahuluan)
2. Pendahuluan.pdf - Published Version Download (116kB) |
|
Text (bab akhir)
3. BAB KESIMPULAN.pdf - Published Version Download (96kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
4. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (252kB) |
|
Text (disertasi fulltext)
5. DISERTASI_TUTI HANDAYANI_UTUH.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Kulit Jagung merupakan limbah padat pertanian yang berpotensi untuk menyerap zat warna methylene blue (MB) dan indigo carmine (IC). Penelitian ini memanfaatkan kulit jagung (KJ) yang dimodifikasi dengan putih telur itik (PTI). Penelitian dilakukan dengan metoda adsorpsi sistem batch dengan mempelajari pengaruh pH, konsentrasi awal zat warna, waktu kontak, dan pemanasan biosorben. Kapasitas penyerapan KJ masing – masing adalah 41,06 mg/g untuk MB pada pH 6 dengan waktu 60 menit, dan 13,57 mg/g untuk IC pada pH 2 dengan waktu 15 menit. Biosorben yang dimodifikasi (KJPTI) memiliki kapasitas penyerapan 101,33 mg/g untuk IC pada pH 2, dan 39,78 mg/g untuk MB. Konsentrasi awal zat warna MB adalah 800 mg/L untuk biosorben KJ dan KJPTI, dan zat warna IC adalah 200 mg/L pada untuk biosorben KJ, 1200 mg/L pada KJPTI. Waktu kontak 60 menit untuk MB pada KJ dan KJPTI, dan 15 menit untuk IC pada KJ dan KJPTI. Kondisi percobaan optimum didapatkan pada suhu 25℃ untuk KJ dan KJPTI. Proses adsorpsi ini mengikuti model isoterm Langmuir dengan nilai R2 masing-masing 0,9777 untuk KJ IC, 0,9802 untuk KJ MB dan nilai 0,9898 untuk KJPTI IC. Hal ini menunjukkan ternyadinya pembentukan lapisan monolayer. Model kinetika adsorpsi menyatakan bahwa kedua zat warna mengikuti model pseudo orde kedua pada KJ dan KJPTI yaitu dengan nilai R2 0,981 pada KJIC, 0,9964 dan R = 0,9999 untuk penyerapan IC pada KJ dan KJ PTI. Selain itu, studi termodinamika memperlihatkan bahwa proses adsorpsi ini bersifat spontan dan eksotermik dengan nilai ΔH -4,369 KJ/mol pada KJIC, -35,749 KJ/mol pada KJ MB dan -75,6391 KJ/mol pada KJPTI IC. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan adanya interaksi elektrostatik, dan ikatan hidrogen. Analisis SEM-EDX menunjukkan terjadinya pengisian pori – pori pada permukaan biosorben oleh molekul zat warna MB dan IC. Analisis SAA menunjukkan bahwa ukuran pori – pori sebelum dan sesudah menyerap zat warna IC mengalami penurunan dan termasuk kategori mesopori. Analisis TGA menunjukkan bahwa KJ dan KJPTI stabil terhadap pemanasan sampai suhu 100 oC dan mengalami penguraian dalam 3 tahap. Reusability biosorben KJ dan KJPTI menunjukkan kemampuan yang baik dan dapat digunakan hingga 4 kali siklus untuk MB pada KJ, 4 kali siklus untuk IC pada KJ dan 7 kali siklus untuk IC pada KJPTI. Kondisi optimum adsorpsi diaplikasikan pada limbah cair industri tekstil dengan efisiensi penghilangan zat warna MB 50,53% menggunakan KJ dan 82,01% IC pada KJPTI dan 90,05% untuk IC pada KJPTI. Pemanfaatan putih telur itik sebagai pemodifikasi mampu meningkatkan kapasitas penyerapan zat warna IC sebesar 87,76%.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | S3 Ilmu Kimia |
Date Deposited: | 12 Feb 2024 08:48 |
Last Modified: | 12 Feb 2024 08:48 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/461946 |
Actions (login required)
View Item |