DRAMATURGI ATEIS DALAM LINGKUNGAN BERAGAMA DI KOTA PADANG

Ais, Jauhara Fahira (2023) DRAMATURGI ATEIS DALAM LINGKUNGAN BERAGAMA DI KOTA PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (273kB)
[img] Text (Pendahuluan)
Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (364kB)
[img] Text (kesimpulan)
Kesimpulann.pdf

Download (345kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka (2).pdf - Published Version

Download (235kB)
[img] Text (Skripsi Full)
Skripsi Ais Fahira 191082010-19-01-2023.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Ateisme adalah pandangan yang menolak kepercayaan terhadap Tuhan. Pandangan ini, umumnya ditolak oleh masyarakat Indonesia.Tak terkecuali di Kota Padang, yang memegang falsafah adat basandi syarak syarak basandi kitabullah sebagai pandangan hidup. Oleh karena itu menjadi ateis di Kota Padang tentu cukup sulit. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan komunikasi intrapersonal membentuk konsep diri ateis dan perilaku komunikasi ateis di Kota Padang. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan dramatugi, serta memakai paradigma konstruktivis. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam terhadap tiga ateis di Kota Padang. Hasil penelitian menemukan bahwa keputusan menjadi ateis di Kota Padang, dilatarbelakangi oleh pengalaman buruk dengan kelompok orang agamais, dan merasa tidak menemukan kenyamanan dalam beragama. Ateis memaknai konsep diri mereka sebagai bentuk kebebasan spiritual yang bernilai baik selama tak mencederai hak orang lain. Konsep diri ateis banyak dipengaruhi oleh lingkungan terdekat mereka terutama keluarga. Keterbukaan keluarga dalam menerima ateis membuat mereka lebih percaya diri dengan identitasnya. Tetapi mereka paham terdapat kondisi yang membuat mereka harus menutupi identitas mereka. Konsep diri dan dramaturgi saling berhubungan, terutama ketika ateis mengidentifikasi peran mereka, kapan ateis harus memerankan panggung depan dan panggung belakang. Pada panggung depan, ateis berusaha tampak seperti orang beragama pada umumnya, tetap beribadah dan tidak membantah jika dinasehati. Pada panggung belakang ateis lebih ekspresif dalam menceritakan pengalaman komunikasi panggung depan, dan lebih berani berpendapat mengenai ketidaksetujuan dengan agama. Ketiga informan memiliki motif yang berbeda-beda dalam melakukan panggung depan, di antaranya untuk menjalin hubungan baik dengan pemuka agama, menjaga hubungan dengan pasangan (yang menolak pandangan ateisme) dan melindungi diri dari penolakan

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Yayuk Lestari, S.Sos, MA
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: s1 ilmu komunikasi
Date Deposited: 04 Jan 2024 08:36
Last Modified: 19 Jan 2024 03:33
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/460697

Actions (login required)

View Item View Item