Penyelesaian Perjanjian Kredit Dalam Hal Debitur Telah Meninggal Dunia Tanpa Kepemilikan Asuransi (Studi Di PT. Bank Nagari Cabang Utama)

Calvin, Danovand (2023) Penyelesaian Perjanjian Kredit Dalam Hal Debitur Telah Meninggal Dunia Tanpa Kepemilikan Asuransi (Studi Di PT. Bank Nagari Cabang Utama). Masters thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover & Abstrak Calvin.pdf - Published Version Download (151kB)
	Text (BAB I) BAB I (1).pdf - Published Version Download (634kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Download (18kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) daftar pustaka Calvin.pdf - Published Version Download (400kB)
	Text (SKRIPSI FULL TEXT) SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Perjanjian kredit merupakan ketentuan-ketentuan yang memiliki kepastian hukum dan berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang berkaitan dengan dalam perjanjian tersebut. Sesuai dengan Pasal 1338 KUHPerdata ayat (1) menyebutkan bahwa, “Setiap perjanjian yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan merupakan undang-undang yang mengikat antara kedua belah pihak.” Sehingga pada setiap perjanjian kredit antara kreditur dengan debitur menimbulkan adanya kekuatan yang mengikat antara debitur dengan kreditur maka Penyelesaiannya harus taat dan sesuai dengan jangka tenggang waktu yang telah ditentukan kedua belah pihak. Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang hendak diteliti yaitu: 1) Bagaimana penyelesaian perjanjian kredit dalam hal debitur telah meninggal dunia tanpa kepemilikan asuransi di PT. Bank Nagari Cabang Utama? 2)Bagaimana pelaksanaan tanggung jawab ahli waris yang menerima warisan atas utang pewaris di PT. Bank Nagari Cabang Utama? Untuk memecahkan permasalahan digunakan pendekatan yuridis empiris dengan data utamanya adalah data primer yang berbentuk bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Hasil penelitian dan pembahasan bahwa Penyelesaian perjanjian kredit bagi debitur telah meninggal dunia tanpa kepemilikan asuransi jiwa di Bank Nagari. Berdasarkan hasil penelitian maka di dapatlah data sebagai berikut; 1) Berpedoman kepada ketentuan hukum Pasal 1381 KUHPerdata, langkah yang dilakukan saat pasca peristiwa keadaan debitur yang meninggal dunia, yaitu: pembayaran, penawaran pembayaran tunai diikuti oleh penyimpanan atau penitipan (konsignasi), pembaharuan utang (novasi), perjumpaan utang (kompensasi), percampuran utang (konfusio), pembebasan utang, musnahnya benda/barang yang menjadi objek perikatan, syarat batal dalam setiap perjanjian (batal/ pembatalan), berlakunya suatu syarat batal, dan karena lampaunya waktu (daluarsa). Upaya tersebut dilakukan setelah terjadinya keadaan pihak debitur telah meninggal dunia. Selain itu ditempuh cara melalui administrasi perbankan, cara non litigasi maupun litigasi 2) Mekanisme Pelaksanaan Tanggung Jawab Ahli Waris atas Utang Pewaris yang telah Meninggal Dunia adalah dengan musyawarah antara Divisi Penyelamatan Kredit dan Petugas Kredit bersama Ahli waris debitur yang bersangkutan. Hal ini bertujuan untuk mencari kesepakatan tentang pembayaran sisa terhutang kredit debitur yang akan diselesaikan dan untuk melihat kembali bagaimana usaha debitur yang ditinggalkan serta bagaimana kondisi agunan yang diagunkan kepada bank. Pada saat itulah pihak bank menilai kemampuan bayar kembali serta karakter nasabah itu sendiri. Kesimpulan, Bank Nagari melakukan negosisasi terhadap pihak ahli waris debitur yang tidak memiliki kemampuan dalam pembayaran kreditnya. Bank Nagari mengusulkan penjualan agunan kredit tersebut, serta mencarikan pihak ketiga yang ingin melakukan jual beli terhadap agunan tersebut untuk menutupi kredit tersebut.

Actions (login required)

View Item