Shalsyabiella, Erika (2023) Pengaruh Sex Rasio Pada Persilangan Itik Bayang Jantan Dengan Itik Pitalah Betina Terhadap Fertilitas, Daya Tetas, Kematian Awal, dan Perkembangan Embrio. Diploma thesis, universitas andalas.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (370kB) |
|
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB 1.pdf - Published Version Download (314kB) |
|
Text (BAB 5)
BAB AKHIR (kesimpulan).pdf - Published Version Download (170kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (394kB) |
|
Text (SKRIPSI UTUH)
SKRIPSI FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui imbangan jantan dan betina pada persilangan antara itik Bayang jantan dengan itik Pitalah betina. Penelitian ini dilaksanakan di Farm kandang itik Unggul Utama Jaya Farm, Banda Cino, Ketaping, Kec. Batang Anai, Kab. Padang Pariaman dan penetasan dilakukan di sebuah ruangan khusus untuk penetasan yang berlokasi di jalan Jati 2, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat. Telur tetas setelah dikumpulkan akan disimpan terlebih dahulu pada ruangan dengan AC pada suhu sekitar 18°C sampai mencukupi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Penelitian menggunakan 198 butir telur itik persilangan antara itik Bayang jantan dengan itik Pitalah betina yang ditetaskan dengan satu buah mesin tetas semi otomatis yang berkapasitas 300 butir. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dimana itik dikelompokkan berdasarkan berat badannya dan imbangan jantan dan betina yang berbeda yaitu 1:3, 1:5, 1:7 dan pada setiap perlakuan dilakukan 6 kali ulangan. Peubah yang diamati adalah fertilitas, kematian awal, perkembangan embrio dan, daya tetas telur hasil persilangan itik Bayang jantan dengan itik Pitalah betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbangan jantan dan betina berpengaruh tidak nyata terhadap fertilitas, daya tetas, kematian awal dan perkembangan embrio pada persilangan itik Bayang jantan dengan itik Pitalah betina. Diperoleh rataan fertilitas 89,14 – 97,41, dan rataan kematian embrio yang mati awal pada kisaran 9,92% - 15,07% dan rataan daya tetas pada kisaran 71,71% - 77,77%. Pada perkembangan embrio umumnya setiap telur terlihat adanya pembuluh darah, selanjutnya pada embrio yang hidup akan menunjukan perkembangan organ yang baik pada bagian kepala, punggung, dan ekor. Menjelang penetasan terlihat embrio yang hidup memiliki perkembangan kepala, badan, dan alat gerak yang berkembang normal pada setiap perlakuan. Namun, diantara 3 perlakuan dapat dipilih perlakuan C (1:7) agar pemeliharaan itik lebih efektif.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Ir. Yan Heyandi, MP |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan |
Depositing User: | S1 peternakan peternakan |
Date Deposited: | 21 Nov 2023 03:29 |
Last Modified: | 21 Nov 2023 03:29 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/458452 |
Actions (login required)
View Item |