ANALISIS KETEBALAN LAPISAN RETINAL NERVE FIBER LAYER DAN MACULAR THICKNESS PADA PASIEN SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS SEBAGAI TANDA AWAL NEURODEGENERATIF

MUHAMMAD, FADHIL RAHMADIANSYAH (2023) ANALISIS KETEBALAN LAPISAN RETINAL NERVE FIBER LAYER DAN MACULAR THICKNESS PADA PASIEN SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS SEBAGAI TANDA AWAL NEURODEGENERATIF. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (539kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (234kB)
[img] Text (BAB VII)
BAB VII.pdf - Published Version

Download (36kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (189kB)
[img] Text (TESIS FULL)
Thesis Fadhil Final.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Retinal nerve fiber layer (RNFL) dan/atau ketebalan makula sebagai representasi sistem unit neuronal dari pemeriksaan spectrum domain-optical coherence (SD-OCT) kini merupakan biomarker yang sudah terbukti untuk gangguan neurodegeneratif seperti Multiple Sclerosis, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson. Studi terbatas telah mengeksplorasi peran SD-OCT sebagai biomarker neurodegeneratif terkait dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), dengan hasil yang tidak konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tanda awal neurodegenertif dengan membandingkan ketebalan lapisan RNFL dan makula antara pasien SLE dan healthy controls. Metode: Penelitian ini merupakan cross-sectional study. Semua sampel menjalani pemeriksaan khusus oftalmologis komprehensif, termasuk SD-OCT untuk analisis segmentasi retina. Pada pasien dengan SLE juga didapatkan data khusus seperti durasi penyakit dan pengobatan yang diterima. Untuk ketebalan lapisan RNFL dan makula, average RNFL thickness and thickness average cube ditentukan dalam pemeriksaan SD- OCT. Analisis Uji-T Independen dilakukan untuk menilai efek penyakit dibandingkan dengan data healthy controls. Hasil: Dua puluh tiga mata dari 23 pasien SLE dan 23 mata dari 23 sampel kontrol dibandingkan. Rata-rata usia sampel SLE adalah 28,9 tahun dan sebagian besar adalah perempuan (91,31%). Semua sampel SLE tidak memiliki manifestasi oftalmologi dan menerima pengobatan hidroksiklorokuin dan steroid dengan nilai median durasi penyakit adalah 3 tahun. Ketebalan average RNFL thickness dan ketebalan makula secara signifikan lebih tipis dalam kelompok SLE (p<0,05), yang menunjukkan proses neurodegeneratif sebelum munculnya manifestasi mata. Kesimpulan: Pada kelompok pasien SLE terdapat tanda awal neurdegeneratif, ditandai dengan penipisan lapisan RNFL dan makula bila dibandingkan kelompok kontrol.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: dr. Weni Helvinda, Sp M (K)
Uncontrolled Keywords: retinal nerve fiber layer, macular thickness, systemic lupus erythematosus, neurodegeneratif
Subjects: R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 14 Nov 2023 07:19
Last Modified: 14 Nov 2023 07:19
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/457119

Actions (login required)

View Item View Item