Isolasi Senyawa Antibakteri dari Jamur Endofit Paecilomyces subglobosus RTKB7 Asal Tumbuhan Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.)

Laila, Rezki Septria Ningrum (2023) Isolasi Senyawa Antibakteri dari Jamur Endofit Paecilomyces subglobosus RTKB7 Asal Tumbuhan Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (735kB) | Request a copy
[img] Text (Bab I. Pendahuluan)
BAB I. PENDAHULUAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (334kB) | Request a copy
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (338kB) | Request a copy
[img] Text (Bab Akhir)
BAB AKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (209kB) | Request a copy
[img] Text (Tugas Akhir Ilmiah Utuh)
TUGAS AKHIR ILMIAH UTUH.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Kasus resistensi antimikroba merupakan salah satu masalah global terbesar di bidang kesehatan. Dibutuhkan penelusuran senyawa obat antimikroba baru yang dapat melawan bakteri patogen resisten. Tumbuhan karamunting merupakan salah satu tanaman obat yang telah banyak digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Senyawa berkhasiat tidak hanya didapat dari bagian tumbuhan saja, melainkan dapat juga diperoleh dari jamur endofit yang berada di dalam jaringan suatu tumbuhan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jamur Paecilomyces subglobosus RTKB7 yang diisolasi dari tumbuhan karamunting memiliki aktivitas antibakteri yang baik. Penilitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa antibakteri dari jamur Paecilomyces subglobosus RTKB7. Penelitian ini dilakukan dengan peremajaan dan kultivasi jamur dari stok isolat, kemudian dimaserasi menggunakan pelarut etil asetat. Maserat yang didapat kemudian difraksinasi dengan pelarut n-heksan, (diklorometana) DCM, dan metanol. Fraksi DCM dilanjutkan untuk proses isolasi senyawa dengan flash chromatography menghasikan 21 fraksi. Fraksi DCM : Metanol (90%:10%) dilanjutkan untuk isolasi dengan kromatografi kolom sephadex LH-20 mengunakan pelarut DCM sebagai eluen menghasilkan 4 fraksi yaitu FS1, FS2, FS3, dan FS4 yang diujikan aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus. FS1 menunjukkan daya hambat sebesar 21,85±1,29 mm, FS2 menunjukkan daya hambat sebesar 10,69±0,21 mm, FS3 dan FS4 tidak memiliki aktivitas antibakteri. FS1 yang selanjutnya disebut sebagai Isolat L1 merupakan fraksi yang paling aktif dilanjutkan karakterisasi. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa isolat L1 terdiri atas 2 komponen senyawa yakni senyawa A dan senyawa B yang termasuk ke dalam golongan senyawa alkaloid dan fenolik. Hasil uji bioautografi menunjukkan bahwa senyawa A memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Prof. Dr. apt. Dian Handayani
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: S1 Fakultas Farmasi
Date Deposited: 14 Nov 2023 07:04
Last Modified: 14 Nov 2023 07:04
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/457025

Actions (login required)

View Item View Item