Helmi, Darma Putra (2016) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2013. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (123kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (178kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 6 (Kesimpulan dan Saran))
BAB 6 (Kesimpulan dan Saran).pdf - Published Version Download (116kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (166kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Konsumsi rokok Indonesia menempati posisi ke-4 terbesar di dunia, dimana peningkatannya 4,164 miliar batang/tahun (2009). Menurut Balitbangkes (2009), sebanyak 25,5% perokok di Kabupaten Lima Puluh Kota mulai merokok pada usia 10-14 tahun (tertinggi di Sumatera Barat). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengeluaran rokok menurut kuintil pengeluaran dan menganalisa faktor apa yang mempengaruhi perilaku merokok pada rumah tangga di Kabupaten Lima Puluh Kota serta menyusun implikasi kebijakan pengendalian rokok yang tepat di Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini menggunakan raw data Susenas tahun 2013. Metode analisis perbandingan digunakan untuk melihat pola pengeluaran rokok. Sedangkan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada rumah tangga digunakan analisis regresi Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menemukan bahwa pengeluaran rokok pada rumah tangga kuintil 1 (termiskin) adalah sebesar 21,04%, sedangkan untuk kesehatan sebanyak 0,52% dan pendidikan sebanyak 0,83%. Secara umum, rata-rata pengeluaran rokok pada rumah tangga sebesar 14,20%, sedangkan untuk kesehatan sebanyak 1,86% dan pendidikan hanya 1,38%. Faktor-faktor yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi rokok pada rumah tangga adalah pendapatan rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga laki-laki berumur 10 tahun ke atas yang bekerja. Sedangkan yang berpengaruh negatif dan signifikan adalah harga rokok, dan kepala rumah tangga yang tamat perguruan tinggi. Sedangkan umur kepala rumah tangga, kepala rumah tangga yang tamat SMP/sederajat maupun yang tamat SMA/sederajat hanya berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan. Untuk menurunkan prevalensi merokok di Kabupaten Lima Puluh Kota, pemerintah daerah disarankan untuk: mengaitkan setiap kebijakan yang berhubungan dengan program pengentasan kemiskinan dengan perilaku merokok, menggiatkan kampanye anti rokok khusus laki-laki, membuat Perda larangan merokok di tempat kerja, melakukan kampanye anti rokok pada setiap kelompok umur, menuntaskan program wajib belajar 9 tahun. Kata kunci: konsumsi rokok; pengeluaran rokok; rumah tangga; analisis perbandingan; regresi OLS
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 perencanaan pembangunan |
Date Deposited: | 14 Apr 2016 06:38 |
Last Modified: | 14 Apr 2016 06:38 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/4570 |
Actions (login required)
View Item |