Analisis User Experience Pada Aplikasi SIKAP-Padang Pariaman

Almaghfirah, Almaghfirah (2023) Analisis User Experience Pada Aplikasi SIKAP-Padang Pariaman. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (157kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (166kB)
	Text (BAB VII) BAB VII.pdf - Published Version Download (132kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (258kB)
	Text (Skripsi Full Text) skripsi full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan teknologi dapat digunakan oleh berbagai kalangan terutama pelayanan publik, dengan adanya pelayanan publik (e-government. Perkembangan teknologi tentu saja tidak lepas dengan interakti antara teknologi dan manusia dihubungkan dengan sebuah user interface. Sehingga, usabilitas dari sebuah user experience sangat penting untuk diketahui. Hal ini akan memberikan penilaian terhadap kepuasan secara fungsional dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan pengguna. SIKAP-Padang Pariaman merupakan aplikasi internal PNS/ASN Kabupaten Padang Pariaman untuk mengukur dan memanagemen kinerja PNS/ASN berupa presensi online, E-Kinerja, dinas luar, cuti dan lain-lain. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan meminta pendapat apakah aplikasi ini perlu perbaikan dan 81% mengatakan perlu dilakukan perancangan ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat usabilitas, menganalisis skala yang perlu ditingkatkan dan memberikan rekomendasi desain pada aplikasi SIKAP-Padang Pariaman. Metode yang digunakan untuk mengukur aplikasi ini yaitu User Experience Quesioner (UEQ) yang mencakup 6 skala yaitu daya tarik, kejelasan, efisensi, ketepatan, stimulasi, dan kebaruan. Penelitian dilakukan terhadap 99 PNS/ASN Kabupaten Padang Pariaman. Berdasarkan penelitian Tingkat usabilitas dari aplikasi SIKAP-Padang Pariaman berdasarkan skala yaitu daya tarik dengan penilaian “bad”. Sedangkan skala kejelasan, efisiensi, ketepatan, dan stimulasi “below average”. Skala yang tertinggi di “above average” yaitu kebaruan. Proses design thinking dengan lima tahapan digunakan untuk membuat rekomendasi desain. Tahap pertama emphaty, mengumpulkan keluhan pengguna dituangkan dalam emphaty map, tahap kedua define menggunakan point of view, tahap ketiga ideate menggunakan how might we, brainstorming, how wow how, user flow dan sketch, dan tahap keempat membuat prototype menggunakan wireframes dan high-fidelity prototype. Tahap terakhir adalah testing, yang dilakukan menggunakan Maze dan dilakukan analisis menggunakan MIUS dan SUS. Hasil penelitian didapatkan bahwa prototype yang telah dirancang berdasarkan MIUS memiliki usabilitas yang tinggi dan SUS pada kategori good.

Actions (login required)

View Item